Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ratu Genepil: Ratu Terakhir Mongolia, Inspirasi Ratu Padme Amidala dalam Film Star Wars

3 Agustus 2024   07:08 Diperbarui: 3 Agustus 2024   07:08 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratu Genepil, atau Ratu Tseyenpil, adalah ratu terakhir Mongolia yang menarik dan tragis. Lahir pada tahun 1905, ia menjadi ratu pada tahun 1923 setelah kematian Ratu Dondogdulam. Meskipun masa jabatannya singkat, pengaruhnya tetap terasa hingga hari ini, terutama sebagai inspirasi untuk karakter Ratu Padme Amidala dalam film Star Wars: Episode I - The Phantom Menace. Artikel ini akan membahas kehidupan Ratu Genepil, situasi politik di Mongolia pada masanya, dampak pembersihan Stalin, dan bagaimana ia menjadi inspirasi bagi karakter ikonik dalam film Star Wars.

Kehidupan Awal Ratu Genepil

Masa Kecil

Genepil, yang juga dikenal sebagai Tseyenpil, lahir pada tahun 1905 di Mongolia Utara, dekat Biara Baldan Bereeven. Kehidupannya sebelum menjadi ratu cukup sederhana dan jauh dari kemewahan istana. Ia lahir dalam keluarga biasa di Mongolia Utara, tumbuh dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh tradisi dan budaya Mongolia yang kuat.

Pernikahan Pertama

Sebelum menjadi ratu, Genepil sudah menikah dengan seorang pria bernama Luvsandamba. Pernikahan ini adalah pernikahan tradisional yang diatur oleh keluarga mereka, seperti yang umum terjadi pada masa itu di Mongolia.

Situasi Politik di Mongolia pada Masa Itu

Bogd Khanate dan Pengaruh Asing

Pada awal abad ke-20, Mongolia berada di bawah kekuasaan Bogd Khan, yang memimpin Teokrasi setelah Mongolia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Dinasti Qing pada tahun 1911. Namun, Mongolia juga berada di antara dua kekuatan besar, Rusia dan Tiongkok, yang sering kali berusaha mempengaruhi politik negara tersebut.

Revolusi dan Reformasi

Pada tahun 1921, dengan bantuan Uni Soviet, Partai Rakyat Mongolia berhasil menggulingkan rezim Bogd Khan dan mendirikan Republik Rakyat Mongolia. Ini menandai awal dari periode sosialis di Mongolia, yang membawa banyak perubahan politik, ekonomi, dan sosial.

Pemilihan sebagai Ratu

Setelah kematian Ratu Dondogdulam pada tahun 1923, penasihat Bogd Khan memilih Genepil sebagai ratu baru dari sekelompok wanita berusia antara 18 dan 20 tahun. Pemilihan ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk kecantikan dan kesesuaian dengan peran sebagai ratu. Meskipun sudah menikah, Genepil dipaksa untuk menikah dengan Bogd Khan, pemimpin spiritual dan politik Mongolia.

Kehidupan di Istana

Setelah menjadi ratu, Genepil pindah ke istana dan menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Meskipun masa jabatannya sebagai ratu sangat singkat, hanya berlangsung hingga tahun 1924 ketika monarki dihapuskan setelah kematian Bogd Khan, pengalaman ini meninggalkan jejak yang mendalam dalam hidupnya.

Kembali ke Kehidupan Biasa

Setelah kematian Bogd Khan dan penghapusan monarki, Genepil kembali ke keluarganya dan menjalani kehidupan yang lebih tenang. Namun, nasib tragis menantinya selama pembersihan Stalin di Mongolia, di mana ia ditangkap dan dieksekusi pada tahun 1938. Kehidupan Genepil sebelum menjadi ratu mencerminkan perjalanan dari kehidupan sederhana menuju kemewahan istana, dan akhirnya kembali ke kehidupan biasa dengan akhir yang tragis.

Dampak Pembersihan Stalin di Mongolia

Penghilangan Nyawa dan Penargetan Kelompok Tertentu

Pembersihan Stalin di Mongolia, yang dikenal sebagai "Ikh Khelmegdüülelt" atau "Represi Besar," mengakibatkan eksekusi antara 20.000 hingga 35.000 orang, termasuk banyak tokoh politik, agama, dan intelektual. Kelompok yang paling terdampak termasuk pendeta Buddha, aristokrat, dan etnis minoritas seperti Buryat dan Kazakh.

Penghancuran Agama dan Seni

Pembersihan ini juga menargetkan agama Buddha, dengan ribuan biarawan Buddha dibunuh dan banyak biara dihancurkan. Selain itu, banyak karya seni tradisional Mongolia hilang atau dihancurkan selama pembersihan ini.

Trauma Sosial dan Pengaruh Soviet

Pembersihan ini meninggalkan trauma mendalam pada masyarakat Mongolia dan memperkuat pengaruh Soviet di negara tersebut. Setelah pembersihan, Mongolia menjadi lebih terintegrasi ke dalam blok Soviet dan mengikuti model sosialisme Soviet dengan lebih ketat.

Inspirasi untuk Ratu Padme Amidala dalam Film Star Wars: Episode I - The Phantom Menace

Kostum dan Penampilan

Ratu Genepil menjadi salah satu inspirasi untuk karakter Ratu Padme Amidala dalam film Star Wars: Episode I - The Phantom Menace yang tayang perdana pada tanggal 19 Mei  tahun 1999. Kostum dan penampilan Ratu Amidala, terutama dalam film ini, terinspirasi oleh pakaian tradisional dan gaya rambut Ratu Genepil. Kostum Ratu Amidala yang rumit dan megah mencerminkan warisan budaya Mongolia yang kaya, yang diadaptasi oleh tim desain kostum Star Wars untuk menciptakan tampilan yang ikonik.

Pengaruh Budaya

Kostum Ratu Amidala yang dikenakan oleh Natalie Portman dalam film ini mencerminkan tradisi Naboo, planet fiksi dalam alam semesta Star Wars. Namun, banyak elemen dari kostum ini yang diambil dari pakaian tradisional Mongolia, menunjukkan bagaimana budaya Mongolia telah mempengaruhi budaya populer global.

Klarifikasi foto Sang Ratu

Foto hitam putih yang sempat beredar di media dan diklaim sebagai foto Ratu Genepil akhirnya diketahui bukanlah foto asli dari ratu terakhir Mongolia tersebut. Foto tersebut sebenarnya adalah potret seorang wanita Mongolia yang diambil oleh seorang fotografer Tiongkok pada tahun 1921 dan diterbitkan dalam Majalah National Geographic. Para ahli sejarah dan arsiparis telah mengonfirmasi bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa wanita dalam foto tersebut adalah Ratu Genepil.

Selain itu, beberapa foto lain yang diklaim sebagai Ratu Genepil ternyata berasal dari film Mongolia berjudul "Ratu Raja Terakhir" yang dirilis pada tahun 2000. Kesalahpahaman ini sering terjadi karena minimnya dokumentasi visual yang autentik tentang Ratu Genepil, mengingat masa hidupnya yang singkat dan situasi politik yang tidak stabil pada zamannya.

Klarifikasi ini penting untuk meluruskan informasi yang salah dan memastikan bahwa sejarah Ratu Genepil tidak tercampur dengan identitas orang lain. Para peneliti terus mencari bukti lebih lanjut mengenai foto asli Ratu Genepil untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang sosoknya. Upaya ini diharapkan dapat menjaga keakuratan sejarah dan menghormati warisan budaya Mongolia yang kaya.

Kesimpulan

Ratu Genepil, ratu terakhir Mongolia, adalah tokoh sejarah yang penting dan inspiratif. Meskipun masa jabatannya singkat dan nasibnya tragis, pengaruhnya tetap terasa hingga hari ini, baik dalam sejarah Mongolia maupun dalam budaya populer global. Meskipun foto yang beredar sebagai foto Sang Ratu tersebut ternyata bukan foto asli, namun ilustrasi tersebut telah menginspirasi George Lucas melukiskan karakter Ratu Padme Amidala dalam film Star Wars: Episode I - The Phantom Menace. Kebangkitan  seni dan budaya tradisional Mongolia setelah era komunis menunjukkan bagaimana warisan budaya Mongolia terus hidup dan berkembang. Dengan mempelajari kisah hidup Ratu Genepil, kita dapat lebih memahami sejarah Mongolia yang kompleks dan menghargai pengaruh budaya yang melintasi batas-batas geografis dan waktu.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun