Menurutnya, posisi Raja Pakal yang tampak seperti sedang mengendalikan suatu perangkat adalah bukti bahwa peradaban kuno mungkin memiliki kontak dengan makhluk luar angkasa. Ia juga menunjukkan beberapa elemen lain yang menurutnya menyerupai mesin roket, termasuk api yang keluar dari bagian bawah ukiran, yang dianggap sebagai tanda-tanda pendorong roket.
Pandangan Arkeolog Tradisional
Sebagian besar arkeolog dan ahli sejarah menolak teori von Daniken. Mereka berpendapat bahwa ukiran tersebut lebih mungkin menggambarkan perjalanan spiritual Raja Pakal ke dunia bawah menurut kepercayaan Suku Maya.Â
Simbol-simbol dalam ukiran tersebut, seperti pohon dunia, burung quetzal, dan ular berkepala dua, memiliki makna religius dan mitologis yang dalam. Mereka menekankan bahwa interpretasi teknologi modern tidak sesuai dengan konteks budaya Maya dan bahwa menganggapnya sebagai bukti kontak alien adalah sebuah kesalahan.
Simbol-Simbol dalam Ukiran Astronot Palenque
Pohon Dunia (World Tree)
Di tengah ukiran, terdapat pohon dunia yang menghubungkan dunia bawah, dunia tengah (bumi), dan dunia atas (surga). Pohon ini adalah simbol penting dalam mitologi Suku Maya, melambangkan keseimbangan kosmis dan perjalanan jiwa. Pohon dunia sering digambarkan dengan akar yang menjangkau ke dunia bawah dan cabang-cabang yang menjulang ke langit, mencerminkan struktur alam semesta dalam kepercayaan Suku Maya.
Burung Quetzal
Di atas pohon dunia, terdapat burung quetzal yang melambangkan dunia atas dan dewa-dewa. Burung ini sering dikaitkan dengan dewa matahari dan dianggap sebagai simbol kekuasaan dan keabadian. Burung quetzal juga merupakan simbol kemakmuran dan keindahan, dan bulu-bulunya yang indah sering digunakan dalam upacara keagamaan dan sebagai hiasan.
Raja Pakal
Raja Pakal digambarkan dalam posisi yang tampak seperti sedang mengendalikan suatu perangkat. Beberapa interpretasi menyatakan bahwa ini menggambarkan perjalanan spiritualnya ke dunia bawah setelah kematian. Posisi tubuhnya yang aneh dan tatapan matanya yang fokus mungkin lebih baik dipahami sebagai representasi dari transisi spiritual daripada kontrol teknologi.