Kronos, yang takut akan ramalan bahwa salah satu anaknya akan menggulingkannya, menelan anak-anaknya segera setelah mereka lahir. Namun, Rhea menyelamatkan Zeus dengan menipu Kronos dan memberinya batu yang dibungkus kain, yang ditelannya sebagai pengganti Zeus. Zeus kemudian dibesarkan secara rahasia di pulau Kreta. Setelah dewasa, Zeus kembali untuk mengalahkan Kronos dan membebaskan saudara-saudaranya yang telah ditelan. Dengan bantuan ramuan yang membuat Kronos memuntahkan kembali anak-anaknya, Zeus memulai perang besar yang dikenal sebagai Titanomachy.
Setelah menggulingkan Kronos, Zeus menjadi penguasa Olimpus dan dewa tertinggi dalam hierarki dewa-dewi Yunani. Dia memerintah dunia dewa dan manusia, membawa zaman baru yang disebut Zaman Perunggu. Di bawah kepemimpinan Zeus, para dewa Olimpus menetapkan tatanan baru, menggantikan era kekuasaan para Titan yang dipimpin oleh Kronos.
Hubungan antara Kronos dan Zeus mencerminkan tema mitologi tentang siklus kehidupan, kekuasaan, dan keturunan. Kronos, sebagai penguasa waktu, tidak dapat menghindari takdirnya. Meskipun ia berusaha keras untuk mencegah ramalan, kekuasaannya akhirnya harus diserahkan kepada generasi berikutnya. Kisah ini juga menggambarkan bahwa kekuasaan bersifat sementara dan bahwa setiap generasi harus siap untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang datang. Kronos, dalam upayanya untuk mempertahankan kekuasaan, menjadi simbol dari ketidakmampuan untuk menghindari takdir, sementara Zeus menjadi simbol dari pembaruan dan tatanan baru.
Kesimpulan
Kronos adalah tokoh yang kompleks dalam mitologi Yunani. Sebagai penguasa para Titan dan simbol waktu, dia memainkan peran penting dalam perjalanan mitos. Kisahnya mengajarkan kita tentang perubahan, kekuasaan, dan siklus kehidupan. Dari asal usulnya sebagai anak dari Ouranos dan Gaia, hingga perannya sebagai pemimpin para Titan selama Zaman Emas, dan akhirnya, perannya dalam peralihan kekuasaan ke para dewa Olimpus, Kronos adalah simbol abadi dari waktu yang terus berjalan dan tak terelakkan.
Sebagai simbol waktu, Kronos mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di bawah langit tunduk pada perubahan dan siklus kehidupan. Tidak ada yang abadi, dan setiap generasi pada akhirnya akan digantikan oleh yang berikutnya. Dalam hal ini, Kronos tidak hanya seorang penguasa Titan, tetapi juga pengingat abadi akan kekuatan waktu yang tak terbendung.
Sumber:
- Kronos - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Kronos
- Uranus (mitologi) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Uranus_%28mitologi%29
- Mitologi Yunani/Dewa Awal/Gaia - Wikibuku bahasa Indonesia (wikibooks.org), https://id.wikibooks.org/wiki/Mitologi_Yunani/Dewa_Awal/Gaia
- Kronos - Wikiwand, https://www.wikiwand.com/id/Kronos
- Kronos | Greek Mythology Wiki | Fandom, https://greekmythology.fandom.com/wiki/Kronos
- ⚡️Zeus⚡️: Wife, Childern, Myths and Facts of Thunder God ⚡️ (mythosgreece.com), https://mythosgreece.com/gods/zeus/
- CRONUS (Kronos) - Greek Titan God of Time, King of the Titans (Roman Saturn) (theoi.com), https://www.theoi.com/Titan/TitanKronos.html
- Why did Cronus swallow his children, and what does it signify? (greecehighdefinition.com), https://www.greecehighdefinition.com/blog/2019/5/5/why-did-cronus-swallow-his-children-and-what-does-it-signify
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H