Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tantrayana: Menggali Jalur Eksoteris dalam Buddhisme

1 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   07:11 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tantrayana Teachings in Maintaining the Balance of Nature (Critical Study of Environmental Ethics) (ugm.ac.id)

Mahayana, atau "Kendaraan Besar," menekankan pemahaman yang lebih tinggi tentang kekosongan (shunyata) dan kasih sayang (karuna). Fokus utama Mahayana adalah bodhisattva, individu yang menunda pencerahan pribadi mereka untuk membantu semua makhluk mencapai kebebasan dari penderitaan. 

Praktik ini didasarkan pada rasa belas kasih yang mendalam dan dorongan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Dengan memahami kekosongan dan sifat interkoneksi semua hal, praktisi Mahayana berusaha untuk mencapai pencerahan kolektif.

Tantrayana

Tantrayana, berbeda dengan dua jalur lainnya, tidak menolak apa pun. Semua elemen kehidupan—termasuk masalah, emosi negatif, dan orang sulit—dapat digunakan sebagai alat transformasi. Praktisi Tantrayana belajar untuk mengubah pengalaman-pengalaman ini menjadi peluang untuk pertumbuhan spiritual. 

Mereka menggunakan berbagai ritual, mantra, dan visualisasi untuk mencapai transformasi diri yang mendalam. Tujuannya adalah mencapai pencerahan dengan cara yang cepat dan kuat, dengan kebijaksanaan dan kekuatan yang datang dari penggunaan semua aspek kehidupan sebagai jalan spiritual.

Melalui pendekatan ini, Tantrayana mengajarkan bahwa kebahagiaan pribadi dan bantuan kepada orang lain dapat berjalan beriringan, membawa pencerahan tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi dunia sekitar.


Menggunakan Tubuh untuk Mengubah Pikiran

Hubungan Tubuh dan Pikiran dalam Tantrayana

Tantrayana memahami bahwa tubuh dan pikiran saling berhubungan erat dan dapat saling mempengaruhi. Praktisi Tantrayana menggunakan tubuh sebagai alat untuk bekerja dengan pikiran dan mencapai perkembangan spiritual. Ketika ada blokade di saluran tubuh halus (nadi), pikiran juga menjadi kaku dan tidak fleksibel. 

Untuk itu, teknik-teknik dalam Tantrayana dirancang untuk menghilangkan blokade ini, memungkinkan energi vital mengalir lebih bebas. Hal ini membawa keseimbangan dan kejernihan pada pikiran, membantu praktisi mendekati keadaan pencerahan.

Teknik-teknik untuk Mengalirkan Energi Vital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun