Tantrayana menggunakan berbagai metode untuk mencapai transformasi spiritual yang mendalam. Beberapa komponen utama dalam praktik ini meliputi:
1. Mantra: Pengucapan kata-kata suci yang diyakini memiliki kekuatan spiritual. Mantra digunakan untuk memusatkan pikiran dan mengarahkan energi spiritual.
2. Mandala: Representasi visual dari alam semesta yang digunakan sebagai alat meditasi. Mandala membantu praktisi dalam memahami struktur kosmik dan tempat mereka di dalamnya.
3. Mudra: Gerakan tangan yang simbolis yang membantu dalam memfokuskan energi spiritual. Mudra digunakan dalam ritual dan meditasi untuk mengarahkan dan mengalirkan energi.
4. Dewa Yoga: Praktik meditasi di mana praktisi memvisualisasikan diri mereka sebagai dewa atau bodhisattva. Tujuan dari Dewa Yoga adalah untuk menginternalisasi sifat-sifat ilahi dan mencapai penyatuan dengan dewa yang dimaksud.
Dengan memanfaatkan teknik-teknik ini, Tantrayana menawarkan jalan yang unik dan penuh warna menuju pencerahan, memungkinkan para praktisi untuk mentransformasi diri mereka secara mendalam dan cepat.
Perbedaan dengan Jalur Lainnya
Theravada
Theravada menekankan pencapaian sebagai Arahat, yang berarti "yang telah mencapai pencerahan." Jalur ini berfokus pada Empat Kebenaran Mulia (Four Noble Truths) dan Jalan Berunsur Delapan (Eightfold Path) sebagai panduan utama.Â
Praktisi Theravada menjalani kehidupan yang sederhana dan bermoral tinggi, dengan prinsip utama untuk tidak menyakiti makhluk lain. Meditasi adalah bagian penting dari praktik mereka, membantu mencapai ketenangan pikiran dan pencerahan. Tujuannya adalah mencapai nirwana, keadaan bebas dari siklus kelahiran dan kematian.
Mahayana