Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Situs Candi Ggantija: Warisan Megalitik yang Memukau dari Malta

19 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 19 Juni 2024   07:14 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ġgantija Temples – Ix-Xagħra, Malta - Atlas Obscura (www.atlasobscura.com)

Penemuan situs-situs kuno sering kali membuka tabir cerita peradaban masa lalu yang terkubur oleh waktu. Salah satu penemuan yang memukau dalam dunia arkeologi adalah Situs Candi Ġgantija. Ġgantija dikenal sebagai struktur religius buatan manusia tertua kedua di dunia setelah Göbekli Tepe. Terletak di pulau Gozo, Malta, candi ini berusia lebih dari 5.500 tahun, menjadikannya salah satu peninggalan paling kuno yang pernah ditemukan. Ġgantija merupakan saksi bisu dari peradaban kuno yang telah lama hilang, memberikan kita wawasan berharga tentang kehidupan dan budaya manusia purba. Temuan ini tidak hanya penting untuk memahami sejarah Malta, tetapi juga berkontribusi pada pengetahuan global tentang perkembangan awal peradaban manusia. Struktur candi yang megah dan kompleks ini mengundang kekaguman serta rasa ingin tahu tentang kemampuan dan kepercayaan masyarakat pada masa itu. Melalui studi dan penelitian lebih lanjut, Situs Candi Ġgantija terus mengungkap lapisan sejarah yang memikat, menghubungkan kita dengan masa lalu yang jauh.

Sejarah dan Kepentingan Ġgantija

Asal Usul dan Periode Pembangunan

Candi Ġgantija diperkirakan dibangun antara tahun 3600 hingga 2500 SM, menjadikannya lebih tua dari Piramida Giza di Mesir. Struktur megalitik ini menarik perhatian tidak hanya karena usianya yang sangat tua, tetapi juga karena desain arsitekturalnya yang canggih. Pembangunan candi ini menunjukkan kemampuan teknologi dan arsitektur yang luar biasa dari peradaban Neolitikum. Meski dibangun pada zaman yang sangat kuno, candi ini memperlihatkan teknik konstruksi yang mengagumkan, dengan batu-batu besar yang disusun dengan presisi.

Keberadaan dalam Konteks Sejarah

Candi Ġgantija tidak hanya berfungsi sebagai monumen arsitektural tetapi juga sebagai simbol spiritual yang signifikan bagi komunitas kuno. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu memiliki pemahaman yang mendalam tentang konstruksi dan kepercayaan spiritual yang kuat. Situs ini diperkirakan digunakan untuk ritual keagamaan, menunjukkan bahwa peradaban Neolitikum memiliki sistem kepercayaan yang kompleks dan menghormati leluhur atau dewa-dewa mereka melalui upacara di tempat ini. Keberadaan Ġgantija mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat pada masa tersebut, menjadikannya salah satu peninggalan paling penting dalam sejarah manusia. Struktur ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan, teknologi, dan kepercayaan masyarakat prasejarah di Malta.

Arsitektur Megalitik

Teknik Pembangunan

Candi Ġgantija dibangun dengan batu-batu besar yang disusun tanpa menggunakan mortar. Teknologi dan keahlian yang diperlukan untuk menciptakan struktur seperti ini pada zaman Neolitikum adalah bukti kemampuan luar biasa dari para pembangunnya. Mereka menggunakan batu kapur lokal yang diukir dan disusun dengan presisi tinggi, mencerminkan keahlian dan dedikasi yang luar biasa. Teknik ini menunjukkan bahwa masyarakat Neolitikum memiliki pengetahuan mendalam tentang pemanfaatan bahan bangunan alami dan teknik konstruksi yang efektif, meskipun tanpa alat modern.

Desain dan Struktur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun