Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Critias (Dialog): Narasi Plato tentang Atlantis dan Kejatuhannya

14 Juni 2024   07:10 Diperbarui: 14 Juni 2024   07:10 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Atlantis – A Lost Continent | Search of Life (searchoflife.com)

Dalam dunia filsafat kuno, tidak ada cerita yang lebih memikat daripada narasi Plato tentang Atlantis. Dalam dialog "Critias," Plato menggambarkan sebuah peradaban yang maju dan kuat, namun akhirnya hancur karena kesombongan manusia. Atlantis adalah sebuah pulau yang kaya dan berpengaruh, dengan teknologi canggih dan arsitektur megah. Namun, meski mencapai puncak kejayaan, Atlantis akhirnya tenggelam karena penduduknya menjadi sombong dan serakah.

Kisah ini telah memikat para pembaca selama berabad-abad, tidak hanya karena detail dan kemegahannya, tetapi juga karena pesan moral yang disampaikan. Plato menggunakan cerita Atlantis untuk mengingatkan kita tentang bahaya dari kesombongan dan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan material dan nilai-nilai etika. Meskipun Atlantis adalah kisah dari ribuan tahun yang lalu, pelajaran yang bisa diambil tetap relevan hingga saat ini, sebagai cerminan dari kekuatan dan kelemahan kita sebagai manusia.

Sejarah Atlantis Menurut Plato

Deskripsi Atlantis

Plato menggambarkan Atlantis sebagai pulau yang luas dan makmur, diperintah oleh keturunan dewa Poseidon. Pulau ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, teknologi yang canggih, dan arsitektur yang megah. Atlantis digambarkan sebagai tempat yang kaya dengan logam berharga seperti emas dan perak, serta flora dan fauna yang beragam, mulai dari tanaman eksotis hingga hewan-hewan langka. Selain itu, Atlantis juga memiliki sistem irigasi yang rumit dan canggih, yang memungkinkan mereka untuk mengelola air dengan efisien dan mendukung pertanian yang subur. Struktur fisik pulau ini mencerminkan kemegahan dan kejayaan yang sulit ditandingi oleh peradaban lain pada zamannya.

Masyarakat Atlantis

Masyarakat Atlantis digambarkan sebagai bangsa yang kuat dan beradab. Mereka memiliki sistem pemerintahan yang terstruktur dengan baik, militer yang disiplin, dan kehidupan sosial yang kaya. Atlantis dikelola oleh sepuluh raja yang memerintah dengan adil dan bijaksana, sesuai dengan hukum yang ditetapkan oleh Poseidon. Setiap raja memerintah wilayah tertentu, namun mereka bersatu dalam keputusan-keputusan penting untuk kesejahteraan seluruh pulau. Kehidupan sosial di Atlantis juga sangat sejahtera, dengan pendidikan, seni, dan budaya yang berkembang pesat. Masyarakat Atlantis menikmati kehidupan yang harmonis dan penuh kemakmuran, mencerminkan peradaban yang maju dan teratur.

Filosofi di Balik Kisah Atlantis

Alegori tentang Kekuasaan dan Moralitas

Plato menggunakan kisah Atlantis untuk mengeksplorasi tema-tema penting seperti kekuasaan, moralitas, dan keadilan. Pada awalnya, Atlantis digambarkan sebagai peradaban yang ideal, dengan kesejahteraan dan kemajuan yang luar biasa. Namun, seiring waktu, peradaban ini menjadi korup, jatuh ke dalam keserakahan dan kesombongan. Melalui narasi ini, Plato mengingatkan bahwa kekuasaan dan teknologi tanpa moralitas dan etika dapat membawa kehancuran. Atlantis adalah cerminan dari potensi manusia untuk mencapai kemajuan luar biasa, namun juga memiliki potensi untuk jatuh dalam keserakahan dan egoisme yang merusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun