Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Critias (Dialog): Narasi Plato tentang Atlantis dan Kejatuhannya

14 Juni 2024   07:10 Diperbarui: 14 Juni 2024   07:10 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Atlantis – A Lost Continent | Search of Life (searchoflife.com)

Kita dapat menerapkan pelajaran dari Atlantis dengan menjaga kerendahan hati, belajar dari sejarah, dan bertindak dengan tanggung jawab sosial dan etika. Menghargai keseimbangan antara kemajuan material dan nilai-nilai kemanusiaan adalah kunci untuk menghindari kejatuhan serupa. Dalam kehidupan sehari-hari, ini berarti menghargai keberlanjutan, keadilan, dan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Misalnya, dalam bisnis, kita harus memastikan bahwa keuntungan tidak mengorbankan kesejahteraan karyawan atau merusak lingkungan. Dalam politik, pemimpin harus bertindak demi kebaikan bersama, bukan hanya kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat membangun dunia yang lebih baik dan lebih berkelanjutan, di mana kemajuan teknologi dan ekonomi berjalan seiring dengan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.

Kesimpulan

Critias, narasi Plato tentang Atlantis, bukan hanya kisah tentang peradaban yang hilang. Ini adalah cerita yang mengajarkan kita tentang konsekuensi dari tindakan manusia dan pentingnya menjaga nilai-nilai yang kita pegang. Melalui kisah Atlantis, Plato menunjukkan bagaimana keserakahan dan kesombongan dapat membawa kehancuran bahkan pada peradaban yang paling maju sekalipun. Dengan memahami dan menerapkan pelajaran dari Atlantis, kita dapat berusaha untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

Atlantis adalah cermin dari potensi dan bahaya yang kita hadapi sebagai manusia. Ini mengingatkan kita bahwa kemajuan teknologi dan kekuatan ekonomi harus seimbang dengan nilai-nilai moral dan etika. Tanpa keseimbangan ini, kita berisiko mengulang kesalahan yang sama. Plato mengajak kita untuk selalu waspada dan menjaga keseimbangan antara kemajuan dan moralitas. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang tidak hanya maju secara material, tetapi juga kaya akan nilai-nilai kemanusiaan. Melalui refleksi dan tindakan yang bijaksana, kita dapat menghindari jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti yang dialami oleh Atlantis.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun