Pada tahun 1938, ia diculik dan dipaksa kembali ke Uni Soviet, di mana ia bekerja di laboratorium rahasia untuk pemerintah Soviet. Meskipun kehidupannya dipenuhi dengan drama dan ketegangan, kontribusi Léon terhadap dunia musik dan teknologi tidak dapat disangkal. Kisah hidupnya yang penuh warna menambah dimensi lain pada warisan theremin, menjadikannya salah satu tokoh yang paling menarik dalam sejarah musik elektronik.
Seputar Instrumen Theremin
-Â Bagaimana Theremin Bekerja?
Theremin unik karena cara dimainkannya. Dua antena, satu untuk nada dan satu untuk volume, merespons gerakan tangan pemain. Tidak ada sentuhan yang diperlukan, membuat theremin menjadi instrumen yang benar-benar unik. Antena vertikal mengatur nada: semakin dekat tangan pemain dengan antena, semakin tinggi nadanya.Â
Sementara itu, antena horizontal mengontrol volume: semakin dekat tangan pemain, semakin pelan suara yang dihasilkan. Prinsip kerja theremin didasarkan pada fenomena kapasitansi, di mana tubuh pemain mempengaruhi medan listrik yang dihasilkan oleh antena, sehingga mengubah frekuensi osilator yang menghasilkan suara.
- Pembuatan Theremin
Membuat theremin adalah proyek yang menantang namun memuaskan. Dibutuhkan pemahaman tentang elektronika dan kemampuan untuk bekerja dengan komponen seperti osilator, resistor, dan kapasitor. Proses pembuatan theremin dimulai dengan merancang sirkuit yang mampu menghasilkan dua osilasi frekuensi tinggi yang stabil.Â
Osilator ini kemudian dicampur untuk menghasilkan frekuensi audio yang bisa didengar manusia. Setelah itu, antena dipasang dan dihubungkan dengan sirkuit untuk mengubah variasi kapasitansi menjadi variasi frekuensi dan amplitudo. Meskipun pembuatan theremin memerlukan ketelitian, hasilnya adalah instrumen yang dapat menghasilkan suara yang sangat ekspresif dan unik.
- Memainkan Theremin
Memainkan theremin membutuhkan koordinasi dan pendengaran yang baik. Pemain harus menggerakkan tangan mereka di dekat antena untuk mengontrol nada dan volume, menciptakan musik yang menawan dan etereal.Â
Karena theremin tidak memiliki titik referensi fisik seperti kunci atau senar pada instrumen lain, pemain harus sangat terampil dalam mengatur jarak tangan dengan presisi. Ini menuntut latihan yang intens dan telinga yang tajam untuk menjaga agar nada tetap tepat. Musisi theremin sering mengembangkan teknik tangan khusus, seperti penggunaan jari sebagai penanda posisi untuk mencapai nada yang benar.