Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peradaban Mu: Pusat Peradaban Dunia di Tengah Samudra Pasifik 25.000 Tahun Silam

7 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 7 Juni 2024   07:05 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Legenda Mu juga menunjukkan betapa luas dan kompleksnya sejarah manusia. Setiap penemuan arkeologis baru bisa membuka wawasan baru tentang bagaimana peradaban kuno hidup dan berkembang. Sementara itu, cerita tentang Mu terus memicu imajinasi dan keingintahuan, mendorong para peneliti, petualang, dan penulis untuk terus mengeksplorasi dan mencari jawaban.

Sebagai sebuah legenda, Mu menginspirasi kita untuk tidak pernah berhenti mencari dan belajar. Meskipun misteri ini mungkin tidak pernah sepenuhnya terpecahkan, pencarian itu sendiri adalah bagian penting dari perjalanan kita dalam memahami masa lalu dan bagaimana ia membentuk dunia kita saat ini.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun