Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Lemuria: Benua yang Hilang, Antara Fiksi dan Kenyataan

24 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 24 Mei 2024   07:07 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sudahkah Ilmuwan Menemukan Bukti Benua Lemuria yang Hilang? (disway.id)

Lemuria, dengan segala misterinya, tetap memikat perhatian banyak orang meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaannya. Cerita tentang benua yang hilang ini telah menyatu dengan budaya kita, memengaruhi cara kita memandang dunia dan sejarahnya. Meskipun hanya menjadi bagian dari spekulasi dan teori konspirasi, daya tarik abadi Lemuria tercermin dalam kesukaan kita akan cerita-cerita yang menantang batas-batas pengetahuan yang kita miliki.

Kehadirannya dalam budaya populer, baik dalam literatur, film, atau media lainnya, menunjukkan bahwa Lemuria memainkan peran penting dalam imajinasi kolektif manusia. Cerita-cerita seperti ini memberi kita kesempatan untuk melihat dunia dengan mata yang berbeda, mempertanyakan apa yang mungkin terjadi di masa lalu yang tidak kita ketahui sepenuhnya.

Dengan demikian, meskipun Lemuria mungkin hanya ada dalam cerita dan khayalan, warisan budayanya tetap hidup dan terus menginspirasi orang-orang untuk menjelajahi misteri dunia. Mungkin, pada akhirnya, keberadaan Lemuria adalah pengingat akan keajaiban dan keanehan yang terus ada di dunia ini, meskipun kita belum sepenuhnya memahaminya.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun