Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kota Paititi: Kota Emas yang Hilang dan Masih Menjadi Misteri Hingga Saat Ini

9 Mei 2024   07:00 Diperbarui: 9 Mei 2024   07:03 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Lost Empire Of The Inca, And The Legendary Gold City Of Paititi - Stillness in the Storm (stillnessinthestorm.com)

Situs kota kuno Paititi belum sepenuhnya diidentifikasi, karena lokasinya yang sulit dijangkau dan ditutupi oleh hutan lebat. Namun, ada beberapa orang yang diklaim sebagai penemu atau penjelajah pertama dari kota ini, seperti:

- Juan Alvarez Maldonado, seorang conquistador Spanyol yang mengklaim telah menemukan kota emas di hutan Amazon pada tahun 1567. Ia menggambarkan kota itu sebagai "kota besar dengan banyak rumah dan kuil yang terbuat dari batu dan emas". Ia mengatakan bahwa ia melihat kota itu dari kejauhan, tetapi tidak bisa mendekatinya karena dihalangi oleh sungai yang dalam dan berarus deras. Ia juga mengatakan bahwa ia mendengar suara lonceng dan terompet dari kota itu, yang menunjukkan bahwa kota itu masih dihuni oleh orang-orang Inka. Namun, ia tidak bisa membuktikan klaimnya, karena ia meninggal dalam pertempuran melawan suku asli setelah kembali dari ekspedisi.

- Pedro de Candia, seorang penjelajah Yunani yang bekerja untuk Francisco Pizarro, pemimpin penaklukan Inka oleh Spanyol. Ia dikabarkan telah melihat kota emas di pegunungan Andes pada tahun 1538, ketika ia dikirim oleh Pizarro untuk menjelajahi wilayah timur dari Cusco, ibu kota Inka. Ia melaporkan bahwa ia menemukan sebuah kota yang sangat indah dan kaya, yang disebut El Dorado oleh penduduk asli. Ia juga mengatakan bahwa ia mendapat izin untuk masuk ke kota itu, dan melihat banyak emas, perak, dan permata yang menghiasi bangunan- bangunan di sana. Namun, ia tidak pernah kembali ke kota itu, karena ia dibunuh oleh Pizarro dalam sebuah perselisihan.

- Nicolas de Rivera, seorang penjelajah Spanyol yang mengikuti ekspedisi Gonzalo Pizarro, saudara Francisco Pizarro. Ia mengaku telah menemukan kota emas di tepi sungai Napo pada tahun 1541, ketika ia bersama dengan sekelompok kecil orang memisahkan diri dari ekspedisi utama yang mencari El Dorado. Ia mengklaim bahwa ia melihat sebuah kota yang sangat besar dan megah, yang dikelilingi oleh tembok- tembok tinggi dan menara- menara. Ia juga mengklaim bahwa ia berbicara dengan seorang pendeta Inka yang mengatakan bahwa kota itu bernama Paititi, dan bahwa kota itu adalah tempat perlindungan bagi para pemimpin Inka yang melarikan diri dari penjajah Spanyol. Namun, ia tidak dapat membuktikan klaimnya, karena ia tidak bisa kembali ke kota itu, dan tidak ada orang lain yang menyaksikan penemuannya.

- Pablo de la Riva Agüero, seorang penulis dan sejarawan Peru yang menulis buku berjudul" Paititi La Ciudad Perdida de los Incas" pada tahun 1928. Ia berpendapat bahwa kota Paititi terletak di wilayah Madre de Dios, Peru, dan berdasarkan pada sumber- sumber sejarah dan legenda. Ia mengutip beberapa laporan dari penjelajah Spanyol, misionaris Katolik, dan penulis Inka, yang menyebutkan tentang kota emas yang tersembunyi di hutan Amazon. Ia juga mengutip beberapa legenda dari suku- suku asli, seperti suku Pano, yang menyebutkan tentang kota besar yang disebut Paititi, yang berarti" kota ayah". Ia juga mengutip beberapa penemuan arkeologis yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, seperti petroglif, artefak emas, dan bangunan batu.

Meskipun ada beberapa klaim dan bukti yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka- teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

Lokasi Situs Kota Paititi

Ada beberapa dugaan lokasi yang didasarkan pada penemuan arkeologis, sumber sejarah, atau legenda. Beberapa dugaan lokasi Paititi adalah

- Wilayah Madre de Dios, Peru. Seorang penulis dan sejarawan Peru, Pablo de la Riva Agüero, berpendapat bahwa kota Paititi terletak di wilayah ini, dan berdasarkan pada sumber- sumber sejarah dan legenda. Ia mengutip beberapa laporan dari penjelajah Spanyol, misionaris Katolik, dan penulis Inka, yang menyebutkan tentang kota emas yang tersembunyi di hutan Amazon. Ia juga mengutip beberapa legenda dari suku- suku asli, seperti suku Pano, yang menyebutkan tentang kota besar yang disebut Paititi, yang berarti" kota ayah". Ia juga mengutip beberapa penemuan arkeologis yang diduga berkaitan dengan kota Paititi, seperti Pusharo, Paikikin, dan Pantiacolla. Pusharo adalah sebuah situs yang berisi petroglif, yaitu gambar- gambar yang diukir di batu, yang memiliki pola- pola geometris dan simbol- simbol yang mirip dengan budaya Inka. Paikikin adalah sebuah situs yang berisi bangunan- bangunan batu yang berbentuk seperti piramida, teras, dan tembok, yang menunjukkan adanya pengaruh arsitektur Inka. Pantiacolla adalah sebuah situs yang berisi beberapa bangunan batu yang berbentuk seperti piramida, teras, dan tembok, yang ditemukan oleh seorang penjelajah Amerika bernama Gregory Deyermenjian pada tahun 2008. Deyermenjian berpendapat bahwa situs ini adalah bagian dari kota Paititi, tetapi tidak ada temuan emas, perak, atau permata di sana.

- Wilayah Riberalta, Bolivia. Satu kelompok tim gabungan dari Finlandia dan Bolivia mulai menjelajah hutan Amazon selama dua tahun sejak 2001. Mereka berhasil menemukan beberapa reruntuhan menarik dekat kota Riberalta, Bolivia, yang mengandung pecahan keramik Inka, meskipun tanpa temuan emas, perak, atau permata. Reruntuhan ini terletak di tepi sungai Beni, yang merupakan salah satu anak sungai dari sungai Amazon. Reruntuhan ini memiliki ukuran yang cukup besar, sekitar 12 hektar, dan memiliki beberapa struktur yang terbuat dari batu dan tanah. Tim ini berpendapat bahwa reruntuhan ini adalah bukti adanya kontak antara suku Inka dan suku asli yang tinggal di hutan Amazon, dan mungkin juga berkaitan dengan kota Paititi. Namun, reruntuhan ini juga menghadapi ancaman dari penebangan kayu ilegal, pertambangan, dan perkebunan yang merusak lingkungan sekitarnya.

Meskipun ada beberapa dugaan lokasi kota Paititi, belum ada yang bisa memastikan kebenaran dan lokasi kota ini. Kota kuno Paititi masih menjadi salah satu teka- teki sejarah yang menarik dan menantang bagi para peneliti dan petualang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun