Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Moralitas: Kunci Hidup Bersama untuk Mewujudkan Perdamaian

24 April 2024   07:00 Diperbarui: 24 April 2024   07:01 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: People Interact Photos, Download The BEST Free People Interact Stock Photos & HD Images (pexels.com)

Penutup

Menciptakan perdamaian menuntut kita untuk mengatasi kebiasaan buruk dan mengembangkan sikap yang lebih rasional dan terbuka. Kita harus berusaha untuk memahami dan menghormati pandangan orang lain, serta berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Ini berarti menempatkan kebutuhan komunitas di atas keinginan pribadi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Perubahan yang positif dimulai dari dalam diri. Dengan menjadi contoh perilaku yang damai, kita dapat menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak kita. Ini bukan hanya tentang menghindari konflik, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan setiap individu.

Kita harus ingat bahwa setiap tindakan kita memiliki dampak yang besar. Dengan memilih untuk bertindak dengan cara yang mendukung perdamaian dan harmoni, kita tidak hanya meningkatkan kehidupan kita sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi pada masyarakat yang lebih damai dan adil. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai warga dunia untuk memelihara dan memperkuat nilai-nilai ini setiap hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun