Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lilith: Wanita Pertama Sebelum Hawa dan Simbol Perlawanan Terhadap Patriarki

17 April 2024   07:00 Diperbarui: 17 April 2024   07:01 1492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Dengan segala kompleksitas dan kontroversinya, Lilith tetap menjadi sosok yang menarik dan memberi inspirasi. Sebagai figur pertama dalam beberapa tradisi dan lambang perlawanan terhadap ketidakadilan gender, Lilith telah menciptakan dampak yang signifikan dalam gerakan feminisme dan perjuangan untuk kesetaraan gender. Kisahnya tentang ketidakpatuhan dan keberanian telah memberikan dorongan bagi banyak wanita untuk mengejar kebebasan dan keadilan. Jejak Lilith yang tak terhapuskan dalam narasi feminisme adalah pengingat akan pentingnya terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan memerangi segala bentuk diskriminasi gender. Dengan menghargai warisan dan inspirasi yang ditinggalkan oleh Lilith, kita terus diingatkan akan kekuatan wanita dalam mengubah dunia menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi semua orang.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun