Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kung Fu: Seni Bela Diri Tiongkok yang Mendunia

8 April 2024   07:00 Diperbarui: 8 April 2024   07:03 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kung Fu Sinemasında "Sarhoş Usta" Tekniği ile Bir Gezinti - Öteki Sinema (otekisinema.com) 

Sebagai bagian dari warisan budaya, Kung Fu memainkan peran penting dalam memperkaya keberagaman budaya di berbagai belahan dunia. Identitas nasional Tiongkok tercermin dalam keberadaan Kung Fu, yang menjadi salah satu simbol penting dari kekayaan budaya negara tersebut.

Filosofi Kung Fu yang mendalam, seperti harmoni, keseimbangan, dan pencarian kebajikan, juga memiliki dampak yang signifikan. Nilai-nilai ini tidak hanya relevan dalam konteks bela diri, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperbaiki diri dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan penyebarannya yang luas, Kung Fu telah menjadi fenomena global yang membawa manfaat positif bagi banyak orang. Melalui latihan dan pengembangan diri, praktisi Kung Fu dapat mengembangkan keterampilan fisik dan mental, serta menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat mereka. Dengan demikian, Kung Fu tetap relevan dan berharga dalam menginspirasi dan membentuk dunia yang lebih baik.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun