Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Katolik Maronit: Kekristenan dengan Budaya Timur Tengah yang Kental

30 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 30 Maret 2024   07:07 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Cardinal’s visit sparks colourful celebrations at Maronite Catholic Church in Thornbury | Herald Sun (heraldsun.com.au)

Katolik Maronit adalah salah satu cabang dari Gereja Katolik Timur yang berada dalam persekutuan penuh dengan Sri Paus dan Gereja Katolik Roma. Nama Maronit berasal dari Santo Maron, seorang rahib Suriah yang hidup pada abad ke-4 dan dihormati sebagai orang suci. Gereja Maronit menggunakan Ritus Suriah Barat dan bahasa Suryani dalam liturginya, yang mencerminkan warisan budaya dan sejarah mereka sebagai bagian dari Kekristenan Suryani. Gereja Maronit memiliki sejarah panjang dan kompleks yang melibatkan migrasi, konflik, dan persekutuan dengan gereja-gereja lain. Gereja Maronit saat ini berpusat di Lebanon, tetapi juga memiliki umat di Suriah, Israel, Siprus, Yordania, dan berbagai negara lainnya. Gereja Maronit dikepalai oleh Patriark Maronit Antiokhia, yang saat ini adalah Batrik Bechara Boutros al-Rahi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang Katolik Maronit, mulai dari sejarah, doktrin, liturgi, budaya, hingga hubungan dengan Islam. Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan menarik tentang Katolik Maronit, serta untuk menghargai dan menghormati keragaman dan kekayaan beragama khususnya Kekristenan.

Sejarah Katolik Maronit

Sejarah Katolik Maronit berkaitan dengan Santo Maron, seorang rahib Suriah yang hidup pada abad ke-4 dan dihormati sebagai orang suci. Ia memimpin sebuah jemaat yang berpegang teguh pada ajaran Konsili Kalsedon, yang menolak doktrin monofisitisme. Murid-muridnya kemudian mendirikan biara di sekitar makamnya dan menjadi pusat dari Gereja Maronit. Pada abad ke-7, Gereja Maronit dipimpin oleh Yohanes Maron, yang dianggap sebagai patriark Maronit pertama. Ia memperkuat hubungan dengan Gereja Katolik Roma dan membela Gereja Maronit dari serangan kaum Muslim. Gereja Maronit kemudian bermigrasi ke pegunungan Lebanon, di mana mereka bertahan dari berbagai tantangan dan penganiayaan.

Gereja Maronit berperan penting dalam sejarah politik dan sosial Lebanon, terutama dalam perjuangan untuk kemerdekaan dan kedaulatan negara itu. Gereja Maronit memiliki banyak tokoh terkenal, seperti Khalil Gibran, Camille Chamoun, Bachir Gemayel, dan Michel Suleiman. Gereja Maronit juga memiliki banyak katedral yang indah dan bersejarah, seperti Katedral Santo Mikael di Tripoli dan Katedral Santo Georgius di Beirut.

Doktrin Katolik Maronit

Doktrin Katolik Maronit adalah doktrin yang mengikuti ajaran Gereja Katolik, baik Timur maupun Barat, dengan beberapa perbedaan dan penekanan tertentu. Katolik Maronit menerima dogma kelahiran suci Maria, yang menyatakan bahwa Maria dilahirkan tanpa noda dosa asal, tetapi menolak dogma keabadian Paus, yang menyatakan bahwa Paus tidak dapat salah dalam hal doktrin iman dan moral. Katolik Maronit mengakui Konsili Kalsedon, yang menyatakan bahwa Yesus memiliki dua alam, manusia dan ilahi, yang tidak bercampur dan tidak berubah, tetapi juga mengikuti Konsili Konstantinopel II, yang menambahkan bahwa Yesus juga memiliki dua kehendak, manusia dan ilahi, yang bekerja secara harmonis.

Katolik Maronit mempraktikkan penahbisan imam yang sudah menikah, yang dianggap sebagai tradisi kuno dari Gereja Timur, tetapi juga menghormati keperawanan sebagai tanda kesucian dan pengabdian. Katolik Maronit memiliki pemahaman yang berbeda tentang api penyucian dan indulgensi, yang merupakan cara untuk membersihkan diri dari dosa dan hukuman sementara sebelum masuk surga. Katolik Maronit menganggap api penyucian sebagai suatu keadaan rohani, bukan tempat fisik, dan indulgensi sebagai suatu pemberian Allah, bukan gereja.

Liturgi Katolik Maronit

Liturgi Katolik Maronit adalah liturgi yang menggunakan Ritus Suriah Barat dan bahasa Suryani, yang merupakan bahasa yang digunakan oleh Yesus dan para rasul. Liturgi Katolik Maronit terdiri dari tujuh sakramen, yaitu baptisan, pengurapan, komuni, pengakuan, penahbisan, perkawinan, dan penyembuhan. Selain itu, liturgi Katolik Maronit juga meliputi shalat, puasa, ziarah, dan perayaan-perayaan liturgis, seperti Paskah, Natal, dan Hari Raya Santo Maron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun