Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Orgonite: Benda Ajaib yang Mampu Menyeimbangkan Energi Kehidupan

29 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 29 Maret 2024   07:01 2124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Karl welz orgonite - pofeza (weebly.com)

Orgonite, meskipun belum begitu dikenal secara luas, mewakili sebuah konsep yang menarik dan menjanjikan dalam dunia spiritual dan metafisika. Istilah ini merujuk pada suatu benda yang diyakini memiliki kemampuan untuk mengubah energi negatif menjadi positif. Walaupun belum banyak dipahami oleh banyak orang, keberadaan orgonite telah menarik minat sejumlah kalangan yang tertarik pada pengembangan diri dan kesejahteraan spiritual.

Sejarah orgonite merujuk pada pemikiran Wilhelm Reich, seorang psikolog dan penemu asal Austria yang mengembangkan konsep "orgone" pada tahun 1930-an. Orgone diyakini sebagai energi vital yang meresap dalam segala sesuatu di alam semesta. Orgonite sendiri pertama kali dikembangkan oleh Karl Hans Welz pada tahun 1990-an, yang menggabungkan bahan organik dan anorganik dalam suatu matriks resin.

Manfaat orgonite dianggap luas, mulai dari meningkatkan kualitas tidur, mengurangi stres, hingga menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan sejahtera secara keseluruhan. Banyak yang percaya bahwa orgonite dapat membantu menyaring energi negatif yang berasal dari elektromagnetik, seperti yang dihasilkan oleh perangkat elektronik, dan mengubahnya menjadi energi yang lebih seimbang.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang apa itu orgonite, sejarahnya, dan manfaatnya, banyak individu mulai memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dan harmonis bagi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.

 

Sejarah dan Pengembangan Orgonite

Sejarah orgonite merangkum perjalanan panjang konsep energi orgone yang pertama kali diperkenalkan oleh Wilhelm Reich pada tahun 1939. Reich, seorang psikolog dan penemu asal Austria, memperkenalkan konsep "orgone" sebagai energi vital yang meresap dalam segala sesuatu di alam semesta. Reich percaya bahwa energi orgone adalah elemen penting dalam keseimbangan kehidupan dan kesehatan.

Namun, puncak perhatian terhadap konsep ini terjadi pada tahun 1990-an ketika Karl Hans Welz mengembangkan teknik untuk menghasilkan orgonite. Welz, seorang penemu Jerman-Amerika, menciptakan orgonite dengan mencampurkan bahan organik dan anorganik dalam matriks resin. Ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi penyaringan energi negatif dan mengubahnya menjadi energi yang lebih seimbang.

Penggunaan orgonite juga mencakup pengaturan energi di rumah, kantor, atau tempat-tempat lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan harmonis. Selain itu, beberapa orang menggunakan orgonite dalam meditasi atau praktik spiritual lainnya untuk meningkatkan konsentrasi, kejernihan pikiran, dan pengalaman spiritual mereka.

Dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang lebih luas tentang energi dan keseimbangan, orgonite terus menjadi alat yang diminati bagi mereka yang mencari cara untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara holistik dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun