Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zigurat: Monumen Para Dewa Kebudayan Mesopotamia Kuno

23 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 23 Maret 2024   07:03 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ziggurat HD wallpaper | Pxfuel (www.pxfuel.com)

Pengaruh Budaya

Di sisi lain, pengaruh budaya zigurat melampaui batas geografis dan zaman. Mereka telah menginspirasi generasi seniman, penulis, dan pembuat film, muncul dalam segala hal mulai dari karya sastra hingga film blockbuster. Zigurat telah menjadi metafora bagi pencarian manusia akan makna dan keinginan untuk terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Mereka mengingatkan kita pada kebutuhan manusia untuk menciptakan, untuk menghormati, dan untuk meninggalkan jejak yang akan bertahan lama setelah mereka pergi.

Dengan demikian, zigurat tetap relevan, tidak hanya sebagai artefak dari masa lalu tetapi juga sebagai inspirasi bagi masa depan. Mereka adalah jembatan antara dunia kuno dan modern, antara ilmu pengetahuan dan imajinasi, antara bumi dan langit. Pelestarian zigurat adalah pelestarian dari dialog antara masa lalu dan masa depan, sebuah dialog yang akan terus mengajarkan dan menginspirasi selama zigurat berdiri. Dengan setiap batu yang dipulihkan, kita membangun kembali hubungan kita dengan sejarah dan memperkuat pemahaman kita tentang tempat kita di dalamnya. Zigurat, dalam semua kemegahan mereka, terus menjadi monumen yang hidup, bernapas, dan berbicara kepada kita melintasi milenium.

Kesimpulan

Zigurat, dengan keagungan dan misterinya, adalah jendela menuju masa lalu yang mempesona. Mereka mengajarkan kita tentang kepercayaan, seni, dan ilmu pengetahuan dari peradaban Mesopotamia kuno, memberikan wawasan tentang bagaimana masyarakat kuno berinteraksi dengan dunia mereka. Melalui pelestarian zigurat, kita tidak hanya memelihara bangunan-bangunan ini untuk generasi mendatang tetapi juga nilai-nilai dan tradisi yang mereka wakili. Setiap batu, setiap teras, dan setiap kuil di puncaknya adalah bukti dari pencarian manusia akan makna dan keinginan untuk terhubung dengan alam semesta. Dengan mempelajari zigurat, kita memperkaya pemahaman kita tentang sejarah umat manusia dan menghormati ingatan akan mereka yang telah membangun peradaban yang luar biasa ini. Zigurat akan terus memikat dan menginspirasi kita, sebagai simbol keabadian dan kecerdasan manusia.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun