Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yasuke: Pria Afrika dan Orang Asing Pertama yang Mendapatkan Gelar Samurai di Jepang

20 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 20 Maret 2024   07:08 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Yasuke: The Legacy of the Only Black Samurai in Japan (talesofafrica.org)

Pencapaian Yasuke sebagai samurai bukan hanya prestasi pribadi tetapi juga simbol dari kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi ketika seseorang terbuka terhadap budaya baru dan berbeda. Kisahnya menjadi bukti bahwa batas-batas dapat dilampaui dan bahwa keberanian serta kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci untuk mencapai hal-hal yang tidak terbayangkan

Yasuke dan Budaya Jepang

- Pembelajaran Bahasa dan Budaya

Ketika Yasuke pertama kali menginjakkan kaki di Jepang, dia memasuki dunia yang sangat berbeda dari apa yang pernah dia kenal. Dia tidak hanya harus mengatasi hambatan bahasa tetapi juga mempelajari etiket dan adat istiadat Jepang yang rumit. Dengan tekad dan kecerdasan, Yasuke menyerap pengetahuan tentang budaya Jepang dengan cepat. Dia belajar bahasa Jepang, tidak hanya cukup untuk berkomunikasi tetapi juga untuk memahami nuansa dan kehalusan dalam percakapan sehari-hari.

- Kehidupan sebagai Samurai

Yasuke juga mempelajari filosofi samurai, dia mempelajari seni pedang, bushido, dan prinsip-prinsip samurai yang menghargai kehormatan, keberanian, dan kesetiaan. Keterampilan ini tidak hanya membuatnya menjadi pejuang yang tangguh tetapi juga seorang samurai yang dihormati. Selain itu, Yasuke mengambil bagian dalam upacara-upacara dan festival-festival, mempelajari seni dan sastra  Jepang, dan bahkan menikmati seni kaligrafi dan puisi. Dia menunjukkan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap budaya yang telah menerimanya.

Kisah Yasuke dengan budaya Jepang adalah contoh luar biasa dari bagaimana seseorang dapat menyeberangi batas-batas budaya dan menemukan tempat bagi dirinya sendiri dalam masyarakat yang sepenuhnya baru. Dia tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang, membuktikan bahwa dengan rasa ingin tahu dan keterbukaan, seseorang dapat mempelajari dan menghargai tradisi yang jauh berbeda dari miliknya sendiri.

Akhir dari Era Nobunaga

- Pertempuran di Istana Nijo

Era Nobunaga, yang penuh dengan ambisi dan perubahan, mencapai titik kritis yang tak terduga dengan kematian sang daimyo yang berkuasa. Oda Nobunaga, yang telah menjadi pelindung bagi Yasuke dan memberinya gelar samurai, tewas dalam sebuah pengkhianatan yang mengguncang fondasi Jepang. Kejadian ini tidak hanya menandai akhir dari era Nobunaga tetapi juga awal dari masa yang tidak pasti bagi Yasuke.

Setelah kematian Nobunaga, Yasuke tetap setia dan terus melayani putra Nobunaga, Nobutada. Namun, kesetiaan ini membawanya ke pusaran pertempuran di Istana Nijo, di mana pasukan mereka dikalahkan oleh Akechi Mitsuhide, pengkhianat yang bertanggung jawab atas kematian Nobunaga. Dalam kekalahan tersebut, Nobutada terpaksa melakukan seppuku, dan Yasuke, yang bertarung dengan gagah berani, ditangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun