Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nampa Figurine: Patung dengan Asal Usul yang Masih Menjadi Konspirasi

18 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:15 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, pendapat George Wright mendapat banyak kritik dari ilmuwan lain, yang menganggap patung ini sebagai boneka abad ke-19 yang dibuat oleh suku Pocatello, atau merupakan tipuan. Mereka menunjukkan bahwa patung ini tidak sesuai dengan konteks budaya dan sejarah daerah tersebut, dan bahwa ada kemungkinan patung ini dimasukkan ke dalam lubang bor oleh seseorang. Anggota suku Pocatello juga mengkonfirmasi bahwa patung ini adalah tipuan. Konsensus ilmiah saat ini juga cenderung menganggap patung ini sebagai tipuan, dan bukan 2 juta tahun.

Reaksi Masyarakat dan Ilmuwan

Reaksi masyarakat dan ilmuwan saat mengetahui temuan patung Nampa bervariasi, mulai dari rasa penasaran, kagum, skeptis, hingga menolak. Beberapa ilmuwan, seperti George Frederick Wright dan William Henry Holmes, tertarik untuk meneliti patung ini dan menganggapnya sebagai artefak prasejarah yang otentik. Mereka berusaha membela keaslian patung ini dengan berbagai argumen geologis dan arkeologis. 

Namun, pendapat mereka mendapat banyak kritik dari ilmuwan lain, seperti Daniel Garrison Brinton dan John W. Powell, yang menganggap patung ini sebagai boneka abad ke-19 yang dibuat oleh suku Pocatello, atau merupakan tipuan. 

Mereka menunjukkan bahwa patung ini tidak sesuai dengan konteks budaya dan sejarah daerah tersebut, dan bahwa ada kemungkinan patung ini dimasukkan ke dalam lubang bor oleh seseorang. Anggota suku Pocatello juga mengkonfirmasi bahwa patung ini adalah tipuan. Konsensus ilmiah saat ini juga cenderung menganggap patung ini sebagai tipuan, dan bukan 2 juta tahun.

Reaksi masyarakat umum juga bercampur. Beberapa orang merasa kagum dan terpesona oleh patung ini, dan menganggapnya sebagai bukti adanya peradaban kuno, makhluk luar angkasa, atau manusia primitif yang memiliki kemampuan seni yang luar biasa. Mereka mempercayai teori konspirasi yang muncul mengenai asal-usul patung ini, dan mengabaikan penjelasan ilmiah yang rasional. 

Namun, sebagian besar orang tetap skeptis dan tidak percaya dengan patung ini, dan menganggapnya sebagai lelucon atau penipuan. Mereka mengikuti konsensus ilmiah yang cenderung menganggap patung ini sebagai tipuan, dan bukan 2 juta tahun.

Penelitian Lebih Lanjut

Ada beberapa penelitian lebih lanjut mengenai Patung Nampa, tetapi tidak ada yang dapat membuktikan atau menyangkal keaslian patung ini. Beberapa ilmuwan, seperti Keith Fitzpatrick-Matthews, telah mencoba menganalisis patung ini dengan metode radiokarbon, tetapi hasilnya tidak dapat dipercaya karena patung ini telah terkontaminasi oleh berbagai zat. 

Selain itu, patung ini juga sulit untuk ditelusuri asal-usulnya, karena tidak ada catatan yang jelas tentang siapa yang menemukan, mengirim, atau menyimpan patung ini. Patung ini saat ini disimpan di Idaho State Historical Society Museum, tetapi tidak dipamerkan secara umum.

Meskipun penelitian ilmiah tidak dapat memberikan jawaban yang pasti, banyak teori konspirasi yang masih bermunculan mengenai Patung Nampa. Beberapa teori mengklaim bahwa patung ini dibuat oleh peradaban kuno, makhluk luar angkasa, atau manusia primitif yang memiliki kemampuan seni yang luar biasa. Namun, teori-teori ini tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat, dan hanya bersifat spekulatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun