Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wang Zhenyi: Ilmuwan Wanita Tiongkok yang Melawan Feodalisme Dinasti Qing

7 Maret 2024   07:13 Diperbarui: 7 Maret 2024   07:14 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wang Zhenyi (1768-1797): una cientfica apasionada por la poesa - Mujeres con ciencia (mujeresconciencia.com)

Warisan dan Pengaruh Wang Zhenyi

Wang Zhenyi meninggal pada tahun 1797, pada usia 29 tahun. Ia dihormati sebagai tokoh perintis dalam sejarah Tiongkok, yang diingat karena kontribusinya dalam bidang sains dan sastra, dan sebagai contoh inspiratif bagi kemampuan wanita dalam bidang ilmuwan dan sarjana. Kisah hidup dan karyanya yang melawan norma gender pada masanya menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Wang Zhenyi diakui sebagai salah satu ilmuwan wanita paling berpengaruh di dunia, dan menjadi bagian dari sejarah ilmu pengetahuan dunia. Namanya dimasukkan dalam daftar 100 Ilmuwan Wanita oleh Royal Society of London pada tahun 2018, juga dalam daftar 100 Wanita yang Mengubah dunia oleh Majalah Sejarah BBC pada tahun 2019.

Wang Zhenyi adalah seorang wanita yang luar biasa, yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki semangat yang tinggi, jiwa keberanian yang besar, dan kreativitas yang mengagumkan. Ia adalah seorang ilmuwan yang berani melawan feodalisme Dinasti Qing, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun