Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Juggernaut: Dewa Pelindung Dunia dalam Mitologi Hindu

3 Maret 2024   07:00 Diperbarui: 3 Maret 2024   07:15 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu mengenal tokoh Juggernaut, salah satu karakter supervillain yang cukup terkenal dalam komik Marvel. Nama asli Juggeraut adalah Cain Marko, Juggernaut pertama kali muncul dalam komik "X-Men" #12 pada tahun 1965.

Hubungan antara karakter Juggernaut dalam tokoh Marvel dengan konsep "juggernaut" secara umum adalah melalui sifatnya yang sangat kuat dan sulit dihentikan. Dalam cerita komik, Cain Marko mendapatkan kekuatannya melalui sebuah artefak magis yang disebut "The Crimson Gem of Cyttorak". Setelah menemukan dan memperoleh kekuatan dari batu itu, dia menjadi Juggernaut, sosok yang tidak bisa dihentikan dan hampir tidak bisa dikalahkan.

Juggernaut sering menjadi musuh X-Men dan karakter-karakter lainnya dalam Marvel Universe. Dia memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, termasuk kekuatan super, kekebalan terhadap banyak serangan fisik dan energi, serta kemampuan untuk berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Jadi, hubungannya dengan konsep "juggernaut" secara umum adalah bahwa dia adalah representasi nyata dari kekuatan yang hampir tidak bisa dihentikan.

Namun tahukah kamu bahwa Istilah Juggernaut berasal dari Bahasa Sansekerta  dalam mitologi Hindu. Terdapat banyak dewa dan dewi yang memiliki peran penting dalam menjaga dan mengatur alam semesta, salah satu dewa yang sangat dihormati dan dipuja adalah Wisnu, dewa pemelihara dan pelindung dunia. Dalam aspek ini, salah satu aspek yang menarik adalah manifestasi Wisnu sebagai dewa pelindung yang  tak terhentikan. Dalam artikel ini, mari kita telusuri lebih jauh tentang istilah Juggernaut dalam konteks mitologi Hindu.

Mengapa Juggernaut?

Asal-usul istilah "Juggernaut" dalam konteks mitologi Hindu memiliki akar yang dalam dan bermakna. Istilah tersebut berasal dari nama "Jagannath", yang merupakan salah satu nama untuk Dewa Wisnu dalam tradisi Hindu. Penting untuk memahami komponen kata "Jagannath": "Jagat" yang berarti dunia, dan "Nath" yang berarti pemimpin atau pelindung. Dengan demikian, Jagannath secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "Pelindung Dunia".

Konsep ini mencerminkan keyakinan dalam agama Hindu tentang peran penting dewa dalam menjaga dan melindungi alam semesta. Sebagai dewa pemelihara, Wisnu dianggap sebagai sosok yang mengendalikan dan menjaga kesinambungan alam semesta. Dalam bentuknya sebagai Jagannath, Wisnu mewakili kekuatan tak terhentikan yang melindungi dunia dari berbagai ancaman dan bahaya.

Dalam tradisi Rathayatra, festival yang melibatkan prosesi kereta suci yang mengangkut patung dewa Jagannath, Balabhadra, dan Subhadra, konsep Juggernaut terwujud dalam simbolisme yang kuat. Kereta suci yang berat ditarik oleh ribuan pengikut, melambangkan kekuatan alam semesta yang tak terbendung, sementara dewa Jagannath yang berada di atas kereta itu sendiri adalah gambaran dari kekuatan yang mengendalikan dan melindungi dunia.

Dengan memahami asal-usul istilah "Juggernaut" dari tradisi Hindu, kita dapat melihat bagaimana konsep ini tidak hanya mencerminkan keyakinan spiritual, tetapi juga memperkaya bahasa dan budaya secara lebih luas. Ini mengajarkan kita tentang penghormatan yang mendalam terhadap kekuatan alam dan makna perlindungan dalam kehidupan manusia.

Cerita di Balik Istilah Juggernaut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun