- Menguburkan kembali mayat. Setelah upacara selesai, keluarga pengantin hantu akan menguburkan kembali mayat mereka di tempat baru bersama-sama. Mereka juga akan membangun nisan atau tugu untuk mengenang pernikahan hantu mereka.
Risiko dan Dampak Pernikahan Hantu
Pernikahan hantu adalah tradisi yang memiliki risiko dan dampak negatif tersendiri, baik bagi orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Berikut ini adalah beberapa risiko dan dampak yang terkait dengan praktik ini:
- Resiko hukum: Pernikahan hantu sudah dilarang oleh pemerintah Tiongkok sejak tahun 1949. Pelaku pernikahan hantu bisa dihukum penjara hingga tiga tahun atau denda. Selain itu, pemerintah Tiongkok juga melakukan razia dan penyitaan terhadap barang-barang kertas yang digunakan untuk persembahan kepada pengantin hantu.
- Resiko moral: Pernikahan hantu dianggap sebagai bentuk eksploitasi terhadap mayat, terutama perempuan, yang dicuri atau dibunuh untuk dijual sebagai pengantin hantu. Pernikahan hantu juga dianggap sebagai bentuk pelecehan seksual terhadap orang yang masih hidup yang terlibat dalam ritual tersebut.
- Resiko spiritual: Pernikahan hantu bisa membawa malapetaka atau kutukan bagi mereka yang terlibat. Roh pengantin hantu bisa marah atau cemburu dan mengganggu kehidupan mereka. Pernikahan hantu juga bisa mengganggu keseimbangan alam dan mengundang kemarahan dewa-dewa.
- Dampak sosial: Pernikahan hantu bisa menimbulkan stigma dan diskriminasi bagi orang yang masih hidup yang terlibat dalam ritual tersebut. Mereka bisa dianggap sebagai orang aneh atau gila oleh masyarakat. Mereka juga bisa kehilangan kesempatan untuk menikah dengan orang lain yang masih hidup dan memiliki kehidupan normal.
- Dampak psikologis: Pernikahan hantu bisa menimbulkan trauma dan depresi bagi orang yang masih hidup yang terlibat dalam ritual tersebut. Mereka bisa merasa bersalah, takut, atau sedih karena menikah dengan mayat. Mereka juga bisa mengalami gangguan tidur, mimpi buruk, atau halusinasi karena pernikahan hantu.
Pandangan Masyarakat dan Pemerintah Tiongkok Terhadap Pernikahan Hantu
Masyarakat Tionghoa memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang pernikahan hantu saat ini. Beberapa orang masih menghormati dan mempraktikkan tradisi ini sebagai bagian dari kepercayaan dan budaya mereka, sementara yang lain menganggapnya sebagai hal yang ketinggalan zaman, ilegal, atau bahkan menakutkan.
Pemerintah Tiongkok memiliki pandangan yang negatif tentang pernikahan hantu. Sejak tahun 1949, pemerintah telah melarang praktik ini karena dianggap sebagai bentuk feudalisme, superstisi, dan pelanggaran hukum. Pemerintah Tiongkok juga berusaha untuk memberantas perdagangan mayat yang terkait dengan pernikahan hantu, yang sering melibatkan pencurian, pembunuhan, atau pemerasan.