Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Situs Arca Domas: Situs Megalitikum Orang Kanekes yang Terletak di Kaki Gunung Salak

19 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 19 Februari 2024   07:13 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Situs Arca Domas yang Berada di Bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang (republika.co.id)

Situs Arca Domas adalah sebuah situs megalitikum yang berisi batu-batu berbentuk punden berundak, menhir, dan patung yang diduga digunakan untuk pemujaan nenek moyang. 

Situs ini terletak di Desa Tapos 1, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, dan merupakan salah satu peninggalan sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi. 

Situs ini juga dianggap keramat oleh orang Kanekes atau orang Baduy, yang percaya bahwa situs ini adalah tempat turunnya nenek moyang mereka, Batara Tunggal. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah, asal-usul, keunikan, dan cara mengunjungi situs Arca Domas. Mari kita mulai!

Sejarah Penemuan Situs Arca Domas

Situs Arca Domas pertama kali ditemukan oleh penjelajah Belanda pada tahun 1914. Namun, situs ini baru mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar pada tahun 1950. 

Pada tahun 1982, situs ini ditetapkan sebagai situs yang dilindungi oleh pemerintah. Situs ini merupakan salah satu peninggalan megalitikum tertua di Indonesia yang menunjukkan jejak peradaban kuno di Nusantara.

Situs ini juga memiliki nama lain yaitu Cibalay Site Complex dan Sasaka Pusaka Buana. Nama Arca Domas sendiri berasal dari bahasa Sunda Kuno, yang berarti patung 800. Menurut kepercayaan Urang Kanekes, Arca Domas adalah tempat penciptaan Bumi dan turunnya nenek moyang mereka, Batara Tunggal.

Asal-usul Situs Arca Domas

Tidak ada bukti yang pasti tentang asal-usul situs Arca Domas. Beberapa sumber mengatakan bahwa situs ini berhubungan dengan Kerajaan Salakanagara, yang merupakan kerajaan tertua di Nusantara. Namun, beberapa sumber lain mengatakan bahwa situs ini lebih tua dari Kerajaan Salakanagara dan merupakan peninggalan zaman prasejarah. Situs ini juga dianggap keramat oleh orang Kanekes, yang percaya bahwa situs ini adalah tempat turunnya nenek moyang mereka, Batara Tunggal.

Situs ini memiliki banyak batu-batu berbentuk punden berundak, menhir, dan patung yang diduga digunakan untuk pemujaan nenek moyang. Beberapa patung menyerupai manusia, binatang, atau benda-benda lain. Beberapa patung juga memiliki simbol-simbol yang belum terpecahkan maknanya. Beberapa batu juga memiliki ukiran-ukiran yang menarik, seperti bintang, bulan, matahari, atau lingkaran.

Keunikan Situs Arca Domas

Situs Arca Domas memiliki beberapa keunikan yang membuatnya berbeda dari situs megalitikum lainnya. Salah satunya adalah lokasinya yang berada di kaki Gunung Salak, yang merupakan gunung berapi aktif. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana cara orang-orang kuno membawa dan menempatkan batu-batu besar tersebut di tempat yang berisiko letusan.

Keunikan lainnya adalah adanya komplek pemakaman tentara Nazi yang meninggal di Indonesia pada tahun 1945. Komplek pemakaman ini dulunya juga merupakan bagian dari situs Arca Domas, namun kini sudah diubah menjadi tempat peristirahatan terakhir para tentara asal Jerman tersebut. Hal ini menambah nuansa mistis dan sejarah di situs ini.

Cara Mengunjungi Situs Arca Domas

Situs Arca Domas buka setiap hari dan 24 jam. Anda bisa mengunjungi situs ini untuk melihat-lihat peninggalan prasejarah, berdoa, napak tilas, atau sekadar menikmati pemandangan Gunung Salak. Situs ini juga dekat dengan Curug Cipeteuy yang bisa menjadi alternatif wisata alam.

Untuk mencapai situs ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa mengikuti rute Bogor-Ciomas-Pancasan-Ciapus-Cibalay. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik angkot no. 05 dari Bogor Trade Mall ke Ciomas, lalu ganti angkot no. 14 ke Pancasan, dan terakhir naik angkot no. 03 ke Ciapus. Dari Ciapus, Anda bisa naik ojek ke Cibalay. Situs ini berjarak sekitar 1 km dari Curug Luhur dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15 menit dari tempat parkir.

Namun, Anda harus berhati-hati karena akses jalan menuju lokasi belum terlalu memadai. Anda harus melewati jalan berbatu dan berlumpur yang bisa membuat kendaraan Anda rusak atau tersesat. Anda juga harus membawa peralatan yang cukup, seperti air minum, makanan ringan, senter, pakaian hangat dan perlu ditambahkan bahwa lokasi situs ini masih belum ada jaringan listrik PLN. Anda juga harus menjaga dan menghormati adat dan kepercayaan masyarakat sekitar, terutama Orang Kanekes, yang menganggap situs ini sebagai tempat suci.

Kesimpulan

Situs Arca Domas adalah sebuah situs megalitikum yang terletak di kaki Gunung Salak, Bogor. Situs ini memiliki banyak batu-batu berbentuk punden berundak, menhir, dan patung yang diduga digunakan untuk pemujaan nenek moyang. Situs ini juga dianggap keramat oleh orang Kanekes, yang percaya bahwa situs ini adalah tempat turunnya nenek moyang mereka, Batara Tunggal.

Situs ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi, namun sayangnya belum tergali secara optimal. Situs ini juga memiliki beberapa keunikan, seperti lokasinya yang berada di kaki gunung berapi aktif dan adanya komplek pemakaman tentara Nazi yang meninggal di Indonesia pada tahun 1945.

Jika Anda ingin mengunjungi situs ini, Anda harus berhati-hati karena akses jalan menuju lokasi sangat buruk. Anda juga harus membawa peralatan yang cukup, seperti air minum, makanan ringan, senter, dan pakaian hangat. Anda juga harus menghormati adat dan kepercayaan masyarakat sekitar, terutama orang Kanekes, yang menganggap situs ini sebagai tempat suci.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat dan informatif bagi Anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Sumber:

Arca Domas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas , https://id.wikipedia.org/wiki/Arca_Domas

Salakanagara - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Salakanagara

Suku Badui - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Badui

Situs Arca Domas sebagai Objek Wisata Prasejarah dan Religi (republika.co.id), https://retizen.republika.co.id/posts/205599/situs-arca-domas-sebagai-objek-wisata-prasejarah-dan-religi

Kerajaan Salakanagara: Sejarah, Silsilah, Kejayaan & Peninggalan (selasar.com), https://www.selasar.com/kerajaan/salakanagara/

Kerajaan Salakanagara: Sejarah, Letak, dan Raja-raja (kompas.com), https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/18/142720279/kerajaan-salakanagara-sejarah-letak-dan-raja-raja

Misteri Arca Domas di Bogor, Jejak Peninggalan Pajajaran dan Makam Tentara Nazi : Okezone Travel, https://travel.okezone.com/read/2022/09/21/406/2672104/misteri-arca-domas-di-bogor-jejak-peninggalan-pajajaran-dan-makam-tentara-nazi

Situs Purbakala di Bogor Belum Tergali Optimal (pikiran-rakyat.com), https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-0193912/situs-purbakala-di-bogor-belum-tergali-optimal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun