Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enuma Elis: Mitos Penciptaan Dunia Menurut Kebudayaan Babilonia

17 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 17 Februari 2024   07:05 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: What's the Enuma Elish? West Asian religion - Quatr.us Study Guides (quatr.us)

- Tablet II: Kelahiran dan kekuatan Marduk, dan rencana Tiamat untuk membalas dendam atas kematian Apsu.

Tablet ini menceritakan tentang kelahiran dan kekuatan Marduk, yang diberi lima belas angin, sebuah jaring, sebuah kapal, dan sebuah panah berapi oleh dewa-dewa lain. Tablet ini juga menceritakan tentang rencana Tiamat untuk membalas dendam atas kematian Aps, dengan menciptakan sebelas monster mengerikan, seperti ular berkepala singa, anjing berkepala manusia, dan singa bersayap. Tiamat juga menunjuk Kingu, salah satu anaknya, sebagai pemimpin pasukannya, dan memberinya sebuah tablet yang berisi nasib dan takdir para dewa.

- Tablet III: Persiapan perang antara Tiamat dan Marduk, dan pembagian para dewa menjadi dua kelompok.

Tablet ini menceritakan tentang persiapan perang antara Tiamat dan Marduk, dan pembagian para dewa menjadi dua kelompok. Sebagian besar dewa mendukung Marduk, tetapi beberapa dewa, seperti Nergal, Ningishzida, dan Nanna, memihak Tiamat. Para dewa yang mendukung Marduk berkumpul di istana Anu, dewa langit, dan memberikan Marduk kekuasaan dan otoritas tertinggi atas mereka. Mereka juga memberikan Marduk lima puluh nama, yang mewakili berbagai aspek dan atributnya. Marduk kemudian berangkat menuju medan perang, dengan membawa senjata-senjatanya dan diikuti oleh lima puluh dewa lainnya.

- Tablet IV: Pertarungan epik antara Tiamat dan Marduk, dan kemenangan Marduk yang membelah Tiamat menjadi dua bagian.

Tablet ini menceritakan tentang pertarungan epik antara Tiamat dan Marduk, dan kemenangan Marduk yang membelah Tiamat menjadi dua bagian. Marduk menangkap Tiamat dalam jaringnya. Kemudian, dengan menggunakan angin, ia memaksa mulut Tiamat terbuka dan menembakkan panah ke perutnya, membunuhnya. Dengan Tiamat terkalahkan, Marduk membagi mayatnya, menggunakan setengahnya untuk menciptakan langit dan setengahnya lagi untuk menciptakan bumi. Marduk juga menangkap Kingu dan para monster lainnya, dan mengambil tablet nasib darinya. Marduk kemudian mengatur bintang-bintang, bulan, matahari, dan musim di langit, dan menetapkan hukum-hukum alam.

- Tablet V: Penciptaan langit, bumi, dan benda-benda langit oleh Marduk. (Bagian ini sebagian besar hilang)

Tablet ini menceritakan tentang penciptaan langit, bumi, dan benda-benda langit oleh Marduk. Sayangnya, sebagian besar dari tablet ini tidak pernah ditemukan, sehingga ada kekosongan dalam cerita. Hanya ada beberapa fragmen yang tersisa, yang menceritakan tentang penciptaan bintang-bintang, bulan, matahari, dan musim oleh Marduk. Dari salinan duplikat yang ditemukan di Sultantepe, kita dapat mengetahui bahwa Marduk juga menciptakan nama-nama bintang dan rasi bintang, seperti Anu, Enlil, Ea, Sin, Shamash, Ishtar, dan lain-lain.

- Tablet VI: Penciptaan manusia dari darah Kingu, dan pemberian lima puluh nama kepada Marduk oleh para dewa.

Tablet ini menceritakan tentang penciptaan manusia dari darah Kingu, dan pemberian lima puluh nama kepada Marduk oleh para dewa. Marduk memerintahkan Ea untuk menciptakan manusia dari darah Kingu, yang merupakan pemimpin pasukan Tiamat. Tujuan penciptaan manusia adalah untuk melayani para dewa, dan mengambil alih tugas-tugas mereka yang berat. Marduk juga memerintahkan para dewa untuk membangun sebuah kota dan sebuah kuil untuknya, yang disebut Babel atau Babilonia. Di dalam kuil itu, para dewa memberikan lima puluh nama kepada Marduk, yang masing-masing memiliki arti dan kekuatan tersendiri. Para dewa juga bersumpah untuk menghormati dan mematuhi Marduk sebagai raja mereka.

- Tablet VII: Pengulangan dan pujian atas lima puluh nama Marduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun