Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerbang Torii: Gerbang Pembatas Kesucian Antara Dunia Manusia dan Para Dewa

15 Februari 2024   07:00 Diperbarui: 15 Februari 2024   07:10 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: 日本三大奇襲のひとつ「厳島の戦い」毛利元就が数倍の敵に勝利した理由とは?わかりやすく解説! - ページ 3 / 3 - Rinto (https://rinto.life)

Dengan demikian, Gerbang Torii, sementara tetap menjadi ikon Jepang, juga telah menjadi bagian dari lanskap global. Mereka adalah jembatan antara dunia manusia dan dunia suci, tidak hanya di Jepang, tetapi juga di banyak tempat lain di dunia. Mereka mengingatkan kita bahwa meskipun kita mungkin berbeda dalam banyak hal, kita semua mencari jalan kita sendiri menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.

Kesimpulan

Gerbang Torii, dengan bentuknya yang sederhana namun penuh makna, telah menjadi simbol yang kuat dari budaya dan agama Jepang. Mereka bukan hanya sekedar gerbang, tetapi juga merupakan elemen penting dalam praktik dan simbolisme agama Shinto. Dengan melintasi Torii, kita secara simbolis memasuki wilayah suci dan meninggalkan dunia manusia.

Torii mewakili perjalanan spiritual, transisi dari dunia profan ke dunia yang suci. Mereka adalah penanda batas antara dunia manusia dan dunia suci, dua alam yang sangat berbeda namun saling terkait erat dalam kepercayaan dan budaya Jepang. Melintasi Torii adalah bagian dari ritual keagamaan, sebuah tindakan yang membantu seseorang mempersiapkan diri untuk berinteraksi dengan Kami.

Namun, Torii bukan hanya sekedar pintu gerbang. Mereka juga berfungsi sebagai penanda jalan, membantu pengunjung menemukan jalan mereka ke kuil. Dalam beberapa kasus, Torii juga digunakan untuk menandai tempat-tempat suci lainnya, seperti pohon suci atau batu suci.

Penting untuk diingat bahwa meskipun Torii mungkin tampak sama secara fisik di berbagai tempat, makna dan simbolisme mereka mungkin berbeda. Setiap budaya, setiap tradisi, dan setiap agama memiliki cara mereka sendiri untuk memahami dan menginterpretasikan simbol ini.

Dengan demikian, Gerbang Torii, sementara tetap menjadi ikon Jepang, juga telah menjadi bagian dari lanskap global. Mereka adalah jembatan antara dunia manusia dan dunia suci, tidak hanya di Jepang, tetapi juga di banyak tempat lain di dunia. Mereka mengingatkan kita bahwa meskipun kita mungkin berbeda dalam banyak hal, kita semua mencari jalan kita sendiri menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar kita.


Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun