Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perayaan Imlek: Tradisi Menyambut Musim Semi Masyarakat Tionghoa

10 Februari 2024   07:04 Diperbarui: 10 Februari 2024   07:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tahun Baru Imlek: Sejarah, Tradisi, dan Perayaannya di Indonesia – (kompaspedia.kompas.id)

Perayaan Imlek adalah perayaan tahun baru bagi masyarakat Tionghoa yang berdasarkan pada kalender lunar. Perayaan ini dimulai pada hari pertama bulan pertama (正月; zhēng yuè) dalam penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五暝 元宵節) pada tanggal ke-15 (saat bulan purnama). Malam tahun baru Imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕), yang berarti "malam pergantian tahun." Perayaan Imlek merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa, karena memiliki makna religius, budaya, dan sosial yang mendalam.

Perayaan Imlek juga berkaitan dengan menyambut musim semi, yang merupakan musim yang penuh dengan harapan, kehidupan, dan kesuburan. Perayaan Imlek juga disebut sebagai Perayaan Musim Semi (春節; chūn jié) atau Festival Musim Semi (春节; chūn jié) dalam bahasa Mandarin. Perayaan ini mencerminkan siklus alam dan kepercayaan masyarakat Tionghoa tentang keseimbangan antara yin dan yang, serta harmoni antara manusia, alam, dan dewa.

Perayaan Imlek memiliki tradisi dan adat yang sangat beragam di Tiongkok dan wilayah lain dengan populasi suku Tionghoa. Ini termasuk perjamuan makan malam, penyulutan kembang api, dan berbagai aktivitas lainnya. Di Indonesia, Imlek juga dirayakan dan telah menjadi bagian dari budaya tradisional. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sejarah, makna, dan kegiatan yang dilakukan saat perayaan Imlek.

Sejarah Perayaan Imlek

Menurut beberapa sumber, Imlek berasal dari zaman Dinasti Shang (1600-1046 SM), sekitar 3500 tahun yang lalu. Pada saat itu, orang-orang mengadakan upacara pengorbanan untuk menghormati dewa dan leluhur setiap awal dan akhir tahun. Upacara ini dilakukan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, dan panen yang baik. Upacara ini juga berkaitan dengan perubahan musim, terutama dari musim dingin ke musim semi.

Imlek juga berkaitan dengan legenda monster Nian (年; nián), yang dikatakan menyerang desa-desa dan memakan manusia dan ternak pada malam tahun baru. Untuk mengusir monster ini, orang-orang menyalakan api unggun, menyalakan petasan, dan mengenakan pakaian merah. Mereka juga menempelkan kertas merah dengan tulisan "fu" (福; fú), yang berarti "keberuntungan", di pintu rumah mereka. Dengan cara ini, mereka berhasil mengusir Nian dan menyelamatkan diri mereka.

Imlek juga memiliki tradisi shio (生肖; shēng xiào), yang melambangkan 12 hewan yang berbeda setiap tahunnya. Hewan-hewan ini adalah tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Setiap hewan memiliki karakteristik, sifat, dan nasib yang berbeda. Orang-orang percaya bahwa shio mereka akan mempengaruhi kepribadian, hubungan, karier, dan keberuntungan mereka.

Makna Perayaan Imlek

Perayaan Imlek memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa, baik secara religius, budaya, maupun sosial. Berikut adalah beberapa makna dari perayaan Imlek:

- Menghormati keluarga, dewa, dan leluhur. Ini adalah waktu untuk berdoa bersama, menyajikan makanan, dan mengucapkan terima kasih atas berkat dan perlindungan yang diberikan. Ini juga waktu untuk mengenang leluhur dan menghargai warisan budaya yang mereka tinggalkan.

- Menyambut musim semi dan tahun baru. Ini adalah waktu untuk membersihkan rumah, menghias dengan warna merah, dan menyalakan petasan dan kembang api. Ini juga melambangkan harapan akan keberuntungan, kemakmuran, dan kesehatan di tahun yang baru. Ini juga waktu untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan peluang yang akan datang.

- Menjalin kebersamaan dan kebahagiaan. Ini adalah waktu untuk berkumpul dengan keluarga, teman, dan kerabat. Ini juga waktu untuk berbagi angpao, puisi, dan makanan khas. Ini juga waktu untuk menonton barongsai, permainan musik, dan festival lampion. Ini juga waktu untuk saling mengucapkan selamat dan berharap yang terbaik.

Kegiatan Perayaan Imlek

Ada banyak kegiatan yang dilakukan saat Imlek, baik di dalam maupun di luar rumah. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang umum dilakukan saat Imlek:

- Membersihkan rumah. Ini adalah tradisi untuk membuang hal-hal lama dan menyambut yang baru. Namun, pada hari pertama Imlek, membersihkan rumah tidak boleh dilakukan karena dianggap membuang keberuntungan.

- Berkumpul bersama keluarga. Ini adalah acara paling penting saat Imlek, di mana semua anggota keluarga berusaha untuk pulang dan makan malam bersama. Biasanya, menu makan malam meliputi ikan, pangsit, dan hidangan lain yang melambangkan kelebihan, kekayaan, dan harmoni.

- Menyalakan petasan dan kembang api. Ini adalah cara untuk merayakan Imlek dengan suara dan cahaya yang meriah. Petasan dan kembang api juga dipercaya dapat mengusir roh jahat dan monster Nian.

- Menonton barongsai dan permainan musik tradisional. Ini adalah salah satu hiburan yang disajikan saat Imlek, yang menampilkan gerakan dan kostum yang menarik. Barongsai dan permainan musik tradisional juga melambangkan keberanian, kekuatan, dan kebahagiaan.

- Berbagi angpao. Ini adalah tradisi untuk memberikan uang dalam amplop merah kepada anak-anak, kerabat, atau teman. Angpao melambangkan keberkahan, kebaikan, dan harapan.

- Menempelkan puisi tahun baru Imlek. Ini adalah tradisi untuk menulis puisi atau ucapan tahun baru Imlek di kertas merah dan menempelkannya di pintu atau dinding. Puisi tahun baru Imlek biasanya berisi harapan, doa, atau nasihat.

Festival Perayaan Imlek di Indonesia

Di Indonesia, Imlek juga dirayakan dengan meriah dan beragam. Ada banyak festival yang digelar untuk memeriahkan perayaan Imlek, baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Berikut adalah beberapa contoh festival Imlek yang ada di Indonesia:

- Ancol Lunar Festival. Festival ini diselenggarakan di kawasan rekreasi Ancol, Jakarta. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan khas Imlek, seperti barongsai, naga air, wayang potehi, dan opera Tionghoa. Festival ini juga menyediakan bazar kuliner, pasar lampion, dan pesta kembang api.

- Pantjoran PIK. Festival ini diselenggarakan di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Festival ini menghadirkan suasana pecinan yang kental, dengan dekorasi lampion, kembang api, dan patung naga. Festival ini juga menampilkan berbagai atraksi budaya, seperti barongsai, liong, dan tarian tradisional. Festival ini juga menyajikan berbagai makanan khas Imlek, seperti kue keranjang, bakpao, dan siomay.

- Festival Pecinan TMII. Festival ini diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Festival ini menampilkan berbagai kebudayaan Tionghoa, seperti seni kaligrafi, seni ukir, dan seni musik. Festival ini juga menampilkan berbagai pertunjukan, seperti barongsai, naga, dan tari topeng. Festival ini juga menggelar pameran sejarah dan budaya Tionghoa, serta bazar produk dan kuliner khas Imlek.

Perayaan Imlek adalah perayaan yang kaya akan makna, tradisi, dan kebudayaan. Perayaan ini tidak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia yang beragam. Perayaan ini juga menjadi salah satu simbol toleransi, kerukunan, dan kebhinekaan yang ada di Indonesia. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan inspirasi bagi Anda yang ingin merayakan atau mengetahui lebih banyak tentang perayaan Imlek. Selamat Tahun Baru Imlek 2024, Gong Xi Fa Cai!

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun