- Membuat pola gelombang pada mata pedang yang disebut hamon dengan menggunakan tanah liat dan api.
- Mengasah dan memoles pedang dengan menggunakan batu-batu amplas dan air.
- Membuat pegangan, sarung, dan hiasan pedang dengan menggunakan bahan-bahan seperti kayu, kulit, sutra, dan logam.
Proses pembuatan pedang ini membutuhkan keterampilan, kesabaran, dan dedikasi yang tinggi dari Yoshindo Yoshihara. Ia menganggap pedang ini sebagai karya seni yang menggabungkan unsur-unsur bumi dan langit. Ia juga ingin menunjukkan keindahan dan keunikan karya seni Jepang yang memiliki sejarah dan tradisi yang panjang.
Keindahan dan Kekuatan Tentetsutou
Tentetsutou adalah sebuah pedang yang indah dan kuat. Pedang ini memiliki panjang sekitar 70 sentimeter, dengan lebar sekitar 3 sentimeter. Pedang ini memiliki warna abu-abu keperakan, dengan kilauan yang menawan. Pedang ini juga memiliki pola gelombang yang indah pada mata pedang, yang disebut hamon. Hamon ini menunjukkan perbedaan tingkat karbon antara bagian dalam dan luar pedang. Hamon ini memberikan pedang keseimbangan antara kekerasan dan ketangguhan, serta menambah nilai estetika pedang.
Tentetsutou juga memiliki kekuatan yang luar biasa, yang melebihi pedang-pedang lain yang dibuat dari baja biasa. Hal ini karena meteorit Gibeon yang digunakan untuk membuat pedang ini mengandung unsur-unsur langka seperti kobalt, fosfor, iridium, dan galium, yang meningkatkan kekerasan dan ketahanan pedang. Selain itu, proses penempaan tradisional Jepang yang dilakukan oleh Yoshindo Yoshihara juga memperbaiki struktur dan kualitas baja, sehingga menghasilkan pedang yang tajam, kuat, dan fleksibel. Pedang ini mampu memotong benda-benda keras dengan mudah, tanpa mengalami kerusakan atau keausan.
Lokasi Tempat Melihat Tentetsutou:
Tentetsutou adalah sebuah pedang yang langka dan berharga. Pedang ini hanya ada satu di dunia, dan tidak dijual atau dipinjamkan kepada siapa pun. Pedang ini saat ini dipamerkan di Tokyo Skytree Tower, sebuah menara yang menjadi salah satu simbol kota Tokyo dan Jepang. Menara ini memiliki ketinggian 634 meter, dan merupakan menara tertinggi di dunia. Menara ini juga memiliki fungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan tentang teknologi dan ruang angkasa.
Dengan memamerkan pedang ini di Tokyo Skytree Tower, Yoshindo Yoshihara ingin menunjukkan karya seni Jepang yang menggabungkan unsur-unsur bumi dan langit. Ia juga ingin menginspirasi orang-orang untuk menghargai budaya dan identitas Jepang, serta mengeksplorasi potensi-potensi baru dari sumber daya alam.
Jika anda ingin melihat pedang ini secara langsung, anda bisa mengunjungi Tokyo Skytree Tower, dan menuju ke lantai 450, di mana pedang ini dipajang di sebuah ruangan khusus. Di sana, anda bisa melihat pedang ini dari dekat, dan mendengar penjelasan tentang sejarah dan proses pembuatannya. Anda juga bisa melihat sepotong meteorit Gibeon yang digunakan untuk membuat pedang ini, yang dipajang di sebelah pedang. Anda juga bisa melihat pemandangan kota Tokyo dari ketinggian yang menakjubkan.