Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kodokushi: Fenomena Meninggal dalam Kesendirian dalam Masyarakat Jepang

27 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   07:28 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Bangun dan pertahankan hubungan sosial yang sehat dan bermakna dengan keluarga, teman, tetangga, dan komunitas. Jangan ragu untuk berkomunikasi, berbagi, dan bersosialisasi dengan orang-orang yang peduli dan mendukung. Jika merasa kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain, cari bantuan dari konselor, psikolog, atau pekerja sosial yang dapat membantu mengatasi masalah sosial atau emosional yang dihadapi .

- Cari bantuan profesional jika mengalami masalah kesehatan mental, fisik, atau finansial. Jangan biarkan masalah-masalah ini mengganggu kualitas hidup dan kesejahteraan. Kita bisa mencari bantuan dari dokter, perawat, atau apoteker yang dapat memberikan diagnosis, pengobatan, dan pencegahan yang tepat untuk kondisi kesehatan. Kita juga bisa mencari bantuan dari pemerintah, lembaga sosial, atau organisasi nirlaba yang dapat memberikan bantuan keuangan, perawatan di rumah, atau fasilitas khusus lansia yang dibutuhkan .

- Ikuti kegiatan sosial dan hobi yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. Jangan biarkan diri menjadi bosan, apatis, atau tidak berdaya. Cari dan ikuti kegiatan sosial dan hobi yang dapat meningkatkan rasa percaya diri, kreativitas, dan kebahagiaan. Bergabunglah dengan kelompok belajar, hobi, atau agama yang sesuai dengan preferensi, atau mencoba hal-hal baru yang menarik dan menantang.

- Jaga gaya hidup yang sehat dan seimbang, termasuk makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang. Jangan biarkan diri menjadi sakit, lemah, atau rentan. Jagalah kesehatan fisik dan mental dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan seimbang. Konsumsi makanan yang bergizi, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan.

- Sadari dan hormati hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan masyarakat. Jangan biarkan diri menjadi terasing, tidak peduli, atau tidak bertanggung jawab. Sadari dan hormati hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan masyarakat. Berpartisipasilah dalam kegiatan sosial, politik, atau ekonomi yang sesuai dengan minat dan kemampuan, atau memberikan donasi, sukarela, atau bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan .

Kesimpulan

Kodokushi adalah fenomena meninggal dalam kesendirian yang menjadi masalah sosial yang serius di Jepang. Kodokushi disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan struktur keluarga dan demografi, kurangnya hubungan sosial dan dukungan emosional, melemahnya sistem kesehatan dan kesejahteraan, dan kurangnya lingkungan dan komunitas yang ramah dan solidaritas. Kodokushi memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, kesejahteraan, dan ekonomi masyarakat. Kodokushi membutuhkan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, yang melibatkan semua pihak yang terkait, seperti pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, media, dan akademisi. Kodokushi juga dapat dicegah dan diatasi dengan cara-cara yang sederhana dan praktis, seperti membangun dan mempertahankan hubungan sosial, mencari bantuan profesional, mengikuti kegiatan sosial dan hobi, menjaga gaya hidup yang sehat dan seimbang, dan menyadari dan menghormati hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kodokushi, atau bagi yang ingin mencegah atau mengatasi kodokushi. Jika anda memiliki pertanyaan, saran, atau komentar tentang artikel ini, silakan tinggalkan di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah membaca artikel ini.

Sumber:

Kodokushi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Kodokushi

Dying Alone: Kodokushi, Japan's epidemic of isolation through the eyes of a 'lonely death' cleaner — RTD, https://rtd.rt.com/films/kodokushi-lonely-death-in-japan-through-the-eyesof-the-cleaners/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun