Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Book

Fengshen Yanyi: Kisah Dewa dan Iblis dalam Mitologi Tiongkok

19 Januari 2024   07:16 Diperbarui: 19 Januari 2024   07:16 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Erlang Shen, putra dari Yang Jian, seorang jenderal Dinasti Shang. Dia adalah seorang pejuang yang tangguh dan berani, yang memiliki mata ketiga di dahinya yang bisa melihat kebenaran. Dia juga memiliki seekor anjing ajaib yang bisa berubah menjadi senjata. Dia awalnya setia kepada Dinasti Shang, tetapi kemudian berbalik membantu Zhou setelah menyadari kesalahan raja. Dia adalah salah satu pejuang terkuat dalam novel ini. Dia dikenal sebagai dewa perang, keberanian, dan kebenaran.

Selain karakter-karakter di atas, masih ada banyak karakter lain yang terkenal dalam novel Fengshen Yanyi, seperti Sun Wukong, Kong Xuan, Shen Gongbao, dan lain-lain. Novel ini sangat kaya dengan karakter yang beragam dan menarik, yang membuatnya menjadi salah satu karya sastra Tiongkok yang paling populer dan berpengaruh.

Pengaruh Novel Fengshen Yanyi

Novel Fengshen Yanyi memiliki pengaruh yang besar pada budaya, sastra, agama, dan seni rupa Tiongkok. Beberapa pengaruhnya adalah sebagai berikut:

- Novel ini berdampak pada budaya Tiongkok, karena novel ini mencerminkan nilai-nilai sosial, politik, dan moral dari zaman Ming, yang merupakan zaman penulis novel ini hidup. Novel ini juga menginspirasi banyak orang Tiongkok untuk menghormati dan menyembah tokoh-tokoh dalam novel ini sebagai dewa. Novel ini juga mempersatukan orang-orang Tiongkok dengan mengajarkan mereka tentang sejarah, mitologi, dan fantasi Tiongkok.

- Novel ini berdampak pada sastra Tiongkok, karena novel ini merupakan salah satu karya sastra vernakular Tiongkok yang penting dan termasuk dalam genre shenmo, yang berarti dewa dan iblis. Novel ini menggabungkan unsur-unsur sejarah, cerita rakyat, mitologi, legenda, dan fantasi. Novel ini juga memperkaya khazanah sastra Tiongkok dengan gaya bahasa yang hidup, karakter yang beragam, dan alur yang menarik. Novel ini juga menginspirasi banyak penulis Tiongkok lainnya untuk menciptakan karya sastra yang berkaitan dengan novel ini, seperti Perjalanan ke Barat dan Legenda Putri Naga.

- Novel ini berdampak pada agama rakyat Tiongkok, karena novel ini mengandung banyak tokoh yang dihormati dan disembah sebagai dewa. Tokoh-tokoh ini memiliki tempat penting dalam kepercayaan dan praktik religius budaya Tiongkok. Cerita dan atribut mereka menarik imajinasi para penganut, sehingga mereka dideifikasi. Pemujaan tokoh-tokoh dari Fangshen Yanyi menunjukkan hubungan yang erat antara sastra, mitologi, dan agama rakyat Tiongkok.

- Novel ini berdampak pada seni rupa Tiongkok, karena novel ini telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media seni rupa, seperti ilustrasi, lukisan, dan animasi. Beberapa adaptasi yang terkenal adalah sebagai berikut:

    - The Story of Chinese Gods, sebuah film animasi tahun 1975.

    - Nezha Conquers the Dragon King, sebuah film animasi tahun 1979.

    - League of Gods, sebuah film 3D tahun 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun