- Erlang Shen, putra dari Yang Jian, seorang jenderal Dinasti Shang. Dia adalah seorang pejuang yang tangguh dan berani, yang memiliki mata ketiga di dahinya yang bisa melihat kebenaran. Dia juga memiliki seekor anjing ajaib yang bisa berubah menjadi senjata. Dia awalnya setia kepada Dinasti Shang, tetapi kemudian berbalik membantu Zhou setelah menyadari kesalahan raja. Dia adalah salah satu pejuang terkuat dalam novel ini. Dia dikenal sebagai dewa perang, keberanian, dan kebenaran.
Selain karakter-karakter di atas, masih ada banyak karakter lain yang terkenal dalam novel Fengshen Yanyi, seperti Sun Wukong, Kong Xuan, Shen Gongbao, dan lain-lain. Novel ini sangat kaya dengan karakter yang beragam dan menarik, yang membuatnya menjadi salah satu karya sastra Tiongkok yang paling populer dan berpengaruh.
Pengaruh Novel Fengshen Yanyi
Novel Fengshen Yanyi memiliki pengaruh yang besar pada budaya, sastra, agama, dan seni rupa Tiongkok. Beberapa pengaruhnya adalah sebagai berikut:
- Novel ini berdampak pada budaya Tiongkok, karena novel ini mencerminkan nilai-nilai sosial, politik, dan moral dari zaman Ming, yang merupakan zaman penulis novel ini hidup. Novel ini juga menginspirasi banyak orang Tiongkok untuk menghormati dan menyembah tokoh-tokoh dalam novel ini sebagai dewa. Novel ini juga mempersatukan orang-orang Tiongkok dengan mengajarkan mereka tentang sejarah, mitologi, dan fantasi Tiongkok.
- Novel ini berdampak pada sastra Tiongkok, karena novel ini merupakan salah satu karya sastra vernakular Tiongkok yang penting dan termasuk dalam genre shenmo, yang berarti dewa dan iblis. Novel ini menggabungkan unsur-unsur sejarah, cerita rakyat, mitologi, legenda, dan fantasi. Novel ini juga memperkaya khazanah sastra Tiongkok dengan gaya bahasa yang hidup, karakter yang beragam, dan alur yang menarik. Novel ini juga menginspirasi banyak penulis Tiongkok lainnya untuk menciptakan karya sastra yang berkaitan dengan novel ini, seperti Perjalanan ke Barat dan Legenda Putri Naga.
- Novel ini berdampak pada agama rakyat Tiongkok, karena novel ini mengandung banyak tokoh yang dihormati dan disembah sebagai dewa. Tokoh-tokoh ini memiliki tempat penting dalam kepercayaan dan praktik religius budaya Tiongkok. Cerita dan atribut mereka menarik imajinasi para penganut, sehingga mereka dideifikasi. Pemujaan tokoh-tokoh dari Fangshen Yanyi menunjukkan hubungan yang erat antara sastra, mitologi, dan agama rakyat Tiongkok.
- Novel ini berdampak pada seni rupa Tiongkok, karena novel ini telah diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media seni rupa, seperti ilustrasi, lukisan, dan animasi. Beberapa adaptasi yang terkenal adalah sebagai berikut:
- The Story of Chinese Gods, sebuah film animasi tahun 1975.
- Nezha Conquers the Dragon King, sebuah film animasi tahun 1979.
- League of Gods, sebuah film 3D tahun 2016.