Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ilmu Sejarah: Memahami Akar Budaya dan Identitas dengan Menggali Pengetahuan Masa Lalu

17 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 17 Januari 2024   07:24 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebuah bangsa tanpa pengetahuan tentang sejarah, asal-usul, dan budayanya seperti pohon tanpa akar."

- Marcus Garvey  -

Kutipan diatas adalah pengingat bagi penulis tentang pentingnya pengetahuan tentang sejarah bagi suatu bangsa agar mereka tidak melupakan akarnya . Bagi sebagian orang, belajar sejarah adalah hal yang membosankan , kadang membuat kita mengantuk. Namun  penulis menganggap bahwa sejarah adalah suatu dunia yang sangat menarik untuk dijelajahi dan penuh dengan gambaran yang menakjubkan. Alasan ini pula yang membuat penulis lebih menitik beratkan tentang pengetahuan sejarah dalam sebagian besar kajian penulisan artikelnya.

Ilmu sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang peristiwa penting yang telah terjadi di masa lampau dan dampaknya terhadap perkembangan manusia dan masyarakat. Ilmu sejarah memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah membantu kita memahami akar budaya dan identitas kita. Dengan belajar sejarah, kita dapat mengetahui asal-usul, tradisi, bahasa, dan norma yang membentuk kita sebagai individu maupun sebagai bagian dari suatu kelompok. Dengan demikian, kita dapat merasa lebih terhubung, bangga, dan bersyukur atas warisan sejarah kita.

Namun, bagaimana cara kita mempelajari sejarah dengan baik? Bagaimana cara kita menggali pengetahuan masa lalu yang berharga dan bermakna? Bagaimana cara kita menghindari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam mempelajari sejarah? Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam mempelajari sejarah, yaitu: Sumber, metode , Perspektif dan nilai sejarah

Sumber Sejarah

Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang memberikan informasi tentang peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau. Sumber sejarah dapat berupa dokumen, artefak, prasasti, foto, film, sejarah lisan, dan lain-lain. Sumber sejarah dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

- Sumber primer: Sumber sejarah yang berasal dari kesaksian langsung dari pelaku atau saksi sejarah, seperti surat, jurnal, pidato, atau wawancara.

- Sumber sekunder: Sumber sejarah yang berasal dari kesaksian tidak langsung dari orang yang tidak terlibat dalam peristiwa sejarah, seperti buku teks, artikel ilmiah, biografi, atau film dokumenter.

- Sumber tersier: Sumber sejarah yang berasal dari pengolahan atau penyajian ulang dari sumber primer dan sekunder, seperti ensiklopedia, kamus, atau atlas.

Sumber sejarah sangat penting dalam mempelajari sejarah, karena dari sana kita dapat memperoleh fakta, data, dan bukti yang mendukung analisis dan interpretasi kita terhadap peristiwa sejarah. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan sumber sejarah, karena tidak semua sumber sejarah dapat dipercaya atau akurat. Kita harus melakukan verifikasi atau kritik sumber, yaitu pengujian terhadap keaslian dan kebenaran sumber sejarah. Verifikasi atau kritik sumber meliputi dua aspek, yaitu:

- Kritik eksternal: Pengujian terhadap keaslian fisik sumber sejarah, seperti waktu, bahan, tanda tangan, atau teknik pembuatan. Kritik eksternal bertujuan untuk memastikan bahwa sumber sejarah tidak dipalsukan atau dimanipulasi.

- Kritik internal: Pengujian terhadap kebenaran isi sumber sejarah, seperti konten, konteks, bias, tujuan, atau latar belakang penulis. Kritik internal bertujuan untuk memahami makna dan nilai sumber sejarah secara objektif dan kritis.

Dengan melakukan verifikasi atau kritik sumber, kita dapat menilai kredibilitas dan validitas sumber sejarah yang kita gunakan, serta menghindari kesalahpahaman atau kesimpangsiuran dalam mempelajari sejarah.

Metode Sejarah

Metode sejarah adalah prosedur, proses, atau teknik yang sistematis untuk mengumpulkan, menilai, dan menyajikan sumber-sumber sejarah yang berkaitan dengan topik penelitian. Metode sejarah sangat penting dalam mempelajari sejarah, karena dari situ kita dapat menghasilkan pengetahuan sejarah yang ilmiah, logis, dan objektif. Metode sejarah memiliki beberapa tahapan, yaitu:

- Pemilihan topik: Tahap ini melibatkan identifikasi masalah, kemanfaatan, durasi, dan ketersediaan sumber sejarah yang sesuai dengan minat dan kemampuan peneliti.

- Heuristik: Tahap ini melibatkan pengumpulan sumber-sumber sejarah yang relevan dengan topik penelitian, baik yang bersifat primer maupun sekunder.

- Kritik: Tahap ini melibatkan pengujian keaslian (kritik eksternal) dan kebenaran (kritik internal) dari sumber-sumber sejarah yang telah dikumpulkan.

- Interpretasi: Tahap ini melibatkan penafsiran dan analisis terhadap sumber-sumber sejarah yang telah dikritik, dengan menggunakan konsep, teori, dan pendekatan yang sesuai dengan bidang ilmu sejarah.

- Historiografi: Tahap ini melibatkan penyusunan dan penulisan hasil penelitian sejarah dalam bentuk narasi, deskripsi, atau eksposisi yang logis, sistematis, dan objektif.

Dengan mengikuti metode sejarah, kita dapat mempelajari sejarah dengan baik, serta menghasilkan pengetahuan sejarah yang bermutu dan berdaya guna.

Perspektif Sejarah

Perspektif sejarah adalah sudut pandang, cara pandang, atau pandangan hidup yang digunakan untuk memahami dan menilai peristiwa sejarah. Perspektif sejarah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti latar belakang, kepentingan, nilai, ideologi, atau paradigma dari penulis atau pembaca sejarah. Perspektif sejarah sangat penting dalam mempelajari sejarah, karena dari situ kita dapat mengetahui makna, tujuan, dan dampak dari peristiwa sejarah bagi manusia dan masyarakat. Namun, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan perspektif sejarah, karena tidak ada satu perspektif sejarah yang mutlak atau benar. Kita harus bersikap terbuka, toleran, dan kritis terhadap berbagai perspektif sejarah yang ada, serta menghindari prasangka, fanatisme, atau dogmatisme dalam mempelajari sejarah.

Dengan menggunakan perspektif sejarah, kita dapat mempelajari sejarah dengan lebih luas, mendalam, dan komprehensif, serta menghargai keragaman dan pluralisme dalam sejarah.

Nilai Sejarah

Nilai sejarah adalah manfaat, kegunaan, atau makna yang dapat diperoleh dari mempelajari sejarah. Nilai sejarah dapat bersifat kognitif, afektif, atau psikomotorik. Nilai sejarah sangat penting dalam mempelajari sejarah, karena dari situ kita dapat merasakan dampak positif dari sejarah bagi kehidupan kita. Beberapa nilai sejarah yang dapat kita peroleh, antara lain:

- Nilai kognitif: Nilai sejarah yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman kita terhadap peristiwa sejarah yang terjadi di masa lampau dan hubungannya dengan masa kini dan masa depan.

- Nilai afektif: Nilai sejarah yang berkaitan dengan peningkatan sikap, perilaku, dan karakter kita terhadap sejarah, seperti rasa hormat, bangga, syukur, belas kasih, empati, toleransi, atau nasionalisme.

- Nilai psikomotorik: Nilai sejarah yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan, kemampuan, dan bakat kita terkait dengan sejarah, seperti menulis, membaca, berbicara, mendengar, atau berkreasi.

Kesimpulan

Ilmu sejarah adalah ilmu pengetahuan sosial yang dinamis, pluralis, dan humanis, yang mempelajari peristiwa penting di masa lampau dan dampaknya terhadap manusia dan masyarakat, serta menghargai keragaman dan kemanusiaan dalam sejarah. Dengan mempelajari sejarah, kita dapat memahami akar budaya dan identitas kita melalui warisan sejarah yang kita miliki, serta mendapatkan manfaat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mempelajari sejarah dengan baik, kita membutuhkan sumber sejarah yang valid dan kredibel, metode sejarah yang sistematis dan ilmiah, perspektif sejarah yang objektif dan kritis, serta nilai sejarah yang bermakna dan berdaya guna.

Demikianlah artikel tentang ilmu sejarah yang saya buat, semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang pentingnya mempelajari sejarah untuk lebih memahami akar budaya dan identitas dengan menggali pengetahuan masa lalu pada kehidupan kita sekarang serta landasan untuk menghadapi masa depan. Terima kasih sudah mengikuti saya sampai akhir artikel, kita akan bertemu kembali  pada artikel berikutnya.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun