Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seppuku: Ritual Mengakhiri Hidup dengan Terhormat Para Samurai

14 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   07:21 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam medan perang, seppuku dilakukan secara cepat dan sederhana untuk menghindari ditangkap atau disiksa oleh musuh. Samurai menusuk perutnya dengan pisau pendek, biasanya sebuah tantō, hingga perutnya terbelah. 

Setelah itu, biasanya seorang pelayan atau teman dari samurai, yang disebut kaishakunin, akan memenggal kepalanya untuk mengakhiri penderitaannya. Kaishakunin adalah orang yang dipercaya oleh samurai untuk melakukan tugas ini, dan harus memenggal kepalanya dengan satu pukulan katana yang tepat dan bersih. Jika kaishakunin gagal, ia harus melakukan seppuku juga.

Versi Upacara Formal

Dalam versi formal, seppuku dilakukan dalam sebuah upacara yang melibatkan beberapa tahapan, seperti:

- Mandi dan mengenakan kimono putih sebagai simbol kemurnian.

- Memakan menu favorit sebagai makanan terakhir.

- Meletakkan pedang di sebelah kirinya sebagai alat untuk memotong perutnya.

- Membaca puisi kematian sebagai pesan terakhir.

- Meminum sake sebagai minuman perpisahan.

- Memotong perutnya di depan saksi-saksi, biasanya orang-orang yang berwenang atau berpengaruh.

- Menengadahkan kepalanya sebagai isyarat agar kaishakunin memenggalnya dengan satu pukulan katana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun