Tang Dao dibuat dari baja karbon tinggi yang disebut tamahagane, yang dibuat dari pasir besi yang dipanaskan di dalam tanur tanah liat. Baja ini kemudian dilipat dan dipalu sekitar 10 hingga 16 kali untuk mencapai tingkat karbon yang optimal antara 0,6 hingga 0,7 persen.
Katana juga dibuat dari tamahagane, tetapi dengan cara yang berbeda. Baja ini dibagi menjadi dua bagian: baja keras (kawagane) untuk sisi tajam dan baja lunak (shingane) untuk sisi lentur. Baja ini kemudian dilipat dan dipalu sekitar 12 hingga 20 kali untuk mencapai tingkat karbon yang optimal antara 0,5 hingga 1 persen.
Selanjutnya, kedua bagian baja ini disatukan dengan cara yang disebut sanmai (tiga lapis), di mana baja keras ditempatkan di atas baja lunak. Kemudian, bilah dipanaskan hingga merah menyala dan dicelupkan ke dalam air atau minyak untuk mendinginkannya dengan cepat. Proses ini disebut yaki-ire (pengerasan), yang menciptakan hamon (garis temper) pada bilah.
Proses pembuatan Tang Dao biasanya memakan waktu sekitar satu hingga dua minggu, sedangkan proses pembuatan Katana bisa memakan waktu hingga enam bulan atau lebih. Ini karena Katana membutuhkan proses pembuatan yang lebih rumit dan memakan waktu, serta perawatan khusus dari pandai besi profesional.
Penggunaan
Perbedaan lain antara Tang Dao dan Katana adalah cara penggunaannya. Keduanya digunakan untuk memotong dan menusuk musuh dalam pertempuran nyata, tetapi ada beberapa perbedaan dalam teknik dan gaya bertarungnya.
Tang Dao digunakan dengan satu atau dua tangan, tergantung pada situasi dan preferensi pengguna. Pedang ini dapat digunakan untuk memotong secara horizontal, vertikal, diagonal, atau melingkar, serta menikam secara langsung atau melengkung. Pedang ini juga dapat digunakan untuk menghalau serangan musuh atau menghantam dengan ujung pegangan.
Katana digunakan dengan satu tangan, biasanya tangan kanan. Pedang ini dapat digunakan untuk memotong secara horizontal, vertikal, diagonal, atau melingkar, serta menusuk secara langsung atau melengkung. Pedang ini juga dapat digunakan untuk menghalau serangan musuh atau menghantam dengan ujung pegangan.
Salah satu teknik yang paling terkenal dalam penggunaan Katana adalah iaido, seni menarik pedang dengan cepat dan memotong musuh dalam satu gerakan halus. Teknik ini membutuhkan keterampilan, kecepatan, dan presisi yang tinggi, serta konsentrasi dan ketenangan mental.
Tang Dao dan Katana juga memiliki beberapa senjata pendamping yang digunakan bersama-sama dalam pertempuran. Tang Dao biasanya dipasangkan dengan qiang (tombak) atau jian (pedang berpinggir ganda), yang dapat digunakan untuk menjangkau musuh dari jarak jauh atau bertarung secara dekat. Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi (pedang pendek) atau tanto (pisau belati), yang dapat digunakan untuk pertempuran jarak dekat atau sebagai senjata terakhir.
Makna Budaya