Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Era Bakumatsu: Akhir Keshogunan Tokugawa Menuju Era Modernisasi Jepang

11 Januari 2024   07:00 Diperbarui: 11 Januari 2024   07:26 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Meiji Restoration - Japan Glossary - Wapedia (wa-pedia.com)

Era Bakumatsu adalah periode yang menandai salah satu transisi paling dramatis dalam sejarah Jepang. Ini adalah saat ketika Jepang, sebuah negara yang selama berabad-abad memelihara isolasi yang ketat dari dunia luar, tiba-tiba terbuka dan terpaksa menghadapi realitas global yang baru. Periode ini, yang berlangsung dari tahun 1853 hingga 1868, tidak hanya menandai akhir dari pemerintahan Keshogunan Tokugawa tetapi juga awal dari proses modernisasi yang cepat dan radikal.

Kedatangan Kapal Hitam di bawah komando Komodor Matthew Perry menjadi simbol dari akhir Sakoku, kebijakan isolasi yang telah melindungi Jepang dari pengaruh asing. Kedatangan ini memaksa Jepang untuk menandatangani Perjanjian Kanagawa pada tahun 1854, yang secara efektif membuka pintu bagi perdagangan dan interaksi dengan kekuatan Barat. Ini memicu serangkaian peristiwa yang akan mengubah struktur sosial dan politik Jepang selamanya.

Dalam menghadapi tekanan ini, Jepang mengalami pergolakan internal yang signifikan. Keshogunan Tokugawa, yang telah memerintah Jepang selama lebih dari 250 tahun, mulai kehilangan cengkeramannya atas kekuasaan. Ketidakpuasan dan ketegangan antara faksi-faksi yang mendukung shogun dan mereka yang mendukung restorasi kekuasaan kaisar semakin meningkat. Ini mengarah pada serangkaian pertempuran dan konflik yang dikenal sebagai Perang Boshin, yang pada akhirnya menghasilkan kemenangan bagi pendukung kaisar dan pembentukan pemerintahan Meiji.

Restorasi Meiji pada tahun 1868 menandai awal dari era baru bagi Jepang. Kaisar Meiji, yang naik tahta pada usia muda, menjadi simbol dari Jepang yang baru dan modern. Di bawah kepemimpinannya, Jepang memulai serangkaian reformasi yang bertujuan untuk membangun fondasi bagi negara industri modern. Reformasi ini mencakup pembangunan infrastruktur, modernisasi militer, dan reformasi sistem pendidikan. Selain itu, penghapusan kelas samurai dan sistem feodal yang kaku membuka jalan bagi pembentukan masyarakat yang lebih egaliter dan berorientasi pada merit.

Era Bakumatsu adalah periode yang menentukan dalam sejarah Jepang, yang tidak hanya mengakhiri pemerintahan feodal tetapi juga meletakkan dasar bagi negara tersebut untuk berkembang menjadi kekuatan modern. Pengaruhnya terasa hingga hari ini, baik dalam budaya populer maupun dalam struktur sosial dan politik Jepang modern.

Kedatangan Kapal Hitam dan Akhir Sakoku

Pada tahun 1853, kedatangan Komodor Matthew Perry di perairan Jepang dengan armada Kapal Hitamnya menjadi momen penting yang mengguncang fondasi Keshogunan Tokugawa. Kedatangan ini memaksa Jepang untuk mengakhiri kebijakan Sakoku, sebuah kebijakan isolasi yang telah melindungi negara tersebut dari pengaruh asing selama lebih dari dua abad. Peristiwa ini tidak hanya menandai akhir dari isolasi Jepang tetapi juga awal dari interaksi internasional yang akan membawa perubahan besar pada struktur sosial dan politik negara.

Perry datang dengan tuntutan dari Amerika Serikat agar Jepang membuka pelabuhannya untuk perdagangan. Meskipun ada perlawanan dari beberapa kelompok samurai dan pejabat keshogunan, tekanan dari kekuatan Barat dan realitas bahwa Jepang tidak dapat mempertahankan isolasinya mengarah pada penandatanganan Perjanjian Kanagawa pada tahun 1854. Perjanjian ini secara efektif membuka pelabuhan Shimoda dan Hakodate untuk kapal-kapal Amerika, dan menetapkan konsulat Amerika di Jepang.

Kedatangan Kapal Hitam dan perjanjian yang dihasilkan memicu perdebatan nasional tentang bagaimana Jepang harus merespons ancaman asing dan modernisasi. Ini juga memicu ketidakpuasan terhadap Keshogunan Tokugawa, yang dianggap tidak mampu melindungi negara dan kepentingan nasional. Kedatangan Perry dan perubahan yang diikutinya menjadi katalis yang mempercepat runtuhnya keshogunan dan mendorong Jepang menuju era baru.

Restorasi Meiji: Titik Balik Menuju Modernisasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun