Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangsa Jomon: Orang Jepang yang Bukan Orang Jepang

21 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 21 Desember 2023   07:05 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Bangsa Jomon adalah penduduk asli di kepulauan Jepang yang hidup pada periode Jomon, yaitu zaman prasejarah yang berlangsung dari sekitar 13.000 SM hingga 400 SM. Mereka berasal dari berbagai populasi zaman Paleolitikum yang bermigrasi ke Jepang dari bagian barat Eurasia, Asia Tengah, dan Siberia selatan. Mereka merupakan nenek moyang dari suku Ainu dan Ryukyu, dan juga berkontribusi pada genetika orang Jepang modern. Mereka memiliki morfologi, budaya, dan seni yang berbeda dari orang Jepang modern. Mereka hidup sebagai pemburu, pengumpul, dan nelayan, dan mengembangkan barang-barang tembikar, patung, perhiasan, dan alat musik yang unik dan menarik. Mereka juga beradaptasi dengan perubahan iklim, seperti masa Drias Muda, yang mempengaruhi pola pemukiman, sumber makanan, dan gaya hidup mereka. Bangsa Jomon adalah Jepang yang bukan orang Jepang, tetapi mereka adalah bagian penting dari sejarah dan warisannya.

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun