Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Shinigami: Roh Kematian dalam Legenda dan Budaya Pop Jepang

4 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   07:07 4914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shinigami Wallpapers - Wallpaper Cave (wallpapercave.com)


Pandangan dan Nilai-Nilai Orang Jepang tentang Kematian dan Kehidupan

Shinigami merefleksikan pandangan dan nilai-nilai orang Jepang tentang kematian dan kehidupan. Shinigami menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki sikap yang beragam terhadap kematian dan kehidupan, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti agama, budaya, sejarah, dan situasi. Shinigami juga menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi dalam menggali dan menggambarkan tema-tema yang berkaitan dengan kematian dan kehidupan. Shinigami juga menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki rasa hormat dan tanggung jawab terhadap kematian dan kehidupan, baik yang mereka sendiri maupun yang orang lain.

Beberapa pandangan dan nilai-nilai orang Jepang tentang kematian dan kehidupan yang dapat kita lihat dari Shinigami adalah:

- Orang Jepang percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari kehidupan yang baru. Orang Jepang percaya bahwa ada kehidupan setelah kematian, yang dapat berupa reinkarnasi, surga, neraka, atau dunia lain. Orang Jepang juga percaya bahwa ada hubungan antara dunia manusia dan dunia roh, yang dapat saling mempengaruhi. Orang Jepang juga percaya bahwa ada makhluk-makhluk yang dapat membantu atau mengganggu proses kematian dan kehidupan, seperti Shinigami, roh, dewa, iblis, atau monster.

- Orang Jepang memiliki rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi dalam menggali dan menggambarkan tema-tema yang berkaitan dengan kematian dan kehidupan. Orang Jepang tidak takut untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan berbagai aspek, sudut pandang, dan emosi yang terkait dengan kematian dan kehidupan. Orang Jepang juga tidak ragu untuk mengambil inspirasi dari berbagai sumber, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan karya-karya yang unik dan menarik. Orang Jepang juga tidak segan untuk mengkritik atau menyindir berbagai isu atau fenomena yang berkaitan dengan kematian dan kehidupan, baik yang bersifat sosial, politik, atau moral.

- Orang Jepang memiliki rasa hormat dan tanggung jawab terhadap kematian dan kehidupan, baik yang mereka sendiri maupun yang orang lain. Orang Jepang menghargai dan merayakan kehidupan, baik yang mereka miliki saat ini maupun yang mereka miliki di masa lalu. Orang Jepang juga menghormati dan mengenang kematian, baik yang mereka alami sendiri maupun yang dialami oleh orang lain. Orang Jepang juga memiliki etika dan aturan tertentu dalam menghadapi kematian dan kehidupan, baik yang bersifat pribadi, keluarga, atau masyarakat. Orang Jepang juga memiliki tujuan dan misi tertentu dalam menjalani kematian dan kehidupan, baik yang bersifat individu, kelompok, atau universal.

Kesimpulan

Shinigami adalah salah satu konsep yang menarik dan misterius dalam kebudayaan Jepang. Shinigami adalah entitas supernatural yang berkaitan dengan kematian dan kehidupan setelah kematian. Shinigami sering disamakan dengan Grim Reaper, personifikasi kematian di dunia barat. Namun, Shinigami sebenarnya bukan makhluk mitologi asli Jepang, melainkan konsep yang dipengaruhi oleh budaya dan agama barat yang masuk ke Jepang sekitar abad ke-18 atau ke-19. Shinigami kemudian berkembang dan bervariasi dalam media dan hiburan Jepang, terutama anime dan manga, yang menampilkan karakter Shinigami dengan peran dan karakteristik yang berbeda-beda.

Shinigami merefleksikan pandangan dan nilai-nilai orang Jepang tentang kematian dan kehidupan. Shinigami menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki sikap yang beragam terhadap kematian dan kehidupan, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti agama, budaya, sejarah, dan situasi. Shinigami juga menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi dalam menggali dan menggambarkan tema-tema yang berkaitan dengan kematian dan kehidupan. Shinigami juga menunjukkan bahwa orang Jepang memiliki rasa hormat dan tanggung jawab terhadap kematian dan kehidupan, baik yang mereka sendiri maupun yang orang lain.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun