- Bagian pertama berisi tentang asal-usul alam semesta dan penciptaan manusia. Tablet ini menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari satu zat tunggal yang disebut prima materia, yaitu bahan dasar dari segala sesuatu. Prima materia dapat berubah bentuk menjadi empat unsur klasik, yaitu api, udara, air, dan tanah. Prima materia juga dapat ditransmutasi menjadi emas, batu filosofis, atau eliksir kehidupan. Manusia diciptakan dari tanah yang dicampur dengan air dan ditiupkan roh oleh Tuhan. Manusia memiliki tiga bagian, yaitu jiwa, pikiran, dan tubuh. Jiwa adalah bagian yang paling mulia dan dekat dengan Tuhan. Pikiran adalah bagian yang menghubungkan jiwa dan tubuh. Tubuh adalah bagian yang paling rendah dan jauh dari Tuhan.
- Bagian kedua berisi tentang hubungan antara manusia dan alam semesta. Tablet ini menjelaskan bahwa manusia adalah cerminan dari alam semesta, dan sebaliknya. Apa yang ada di dalam manusia juga ada di luar, dan apa yang ada di atas juga ada di bawah. Ini adalah prinsip " Atas Sama dengan Bawah" atau "Dalam Sama dengan Luar". Tablet ini juga menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta berasal dari satu sumber yang sama, yaitu Tuhan atau Yang Maha Esa. Tuhan adalah pencipta, pengatur, dan pemelihara segala sesuatu. Tuhan juga bersemayam di dalam setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Ini adalah prinsip "Satu merupakan Semua" atau "Semua merupakan Satu".
- Bagian ketiga berisi tentang cara mencapai kesempurnaan atau penyatuan dengan Tuhan. Tablet ini menjelaskan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mengembangkan potensi diri dan menyelaraskan diri dengan hukum alam semesta. Cara ini melibatkan proses penyucian, penyatuan, dan penyempurnaan jiwa, pikiran, dan tubuh manusia. Cara ini juga membutuhkan pengetahuan, kebijaksanaan, dan pengalaman yang diperoleh dari praktik ilmu alkemi. Ilmu alkemi adalah ilmu yang mengajarkan cara mengubah benda-benda biasa menjadi benda-benda luar biasa dengan menggunakan simbol-simbol, proses-proses, dan alat-alat tertentu. Ilmu alkemi juga merupakan metafora dari perubahan diri manusia menjadi lebih murni dan suci.
Pengaruh Tablet Emerald
Tablet emerald telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, agama, dan seni di dunia. Beberapa contoh pengaruhnya adalah sebagai berikut:
- Tablet emerald menjadi sumber inspirasi bagi para alkemis Islam dan Eropa yang mencoba mencari rahasia transmutasi logam dan keabadian. Beberapa tokoh terkenal yang dipengaruhi oleh tablet emerald adalah Jabir ibn Hayyan, al-Razi, al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, Roger Bacon, Albertus Magnus, Thomas Aquinas, Paracelsus, Isaac Newton, dan Robert Boyle.
- Tablet emerald juga menjadi sumber inspirasi bagi para filsuf dan mistikus yang mencoba mencari rahasia kebijaksanaan dan kesempurnaan spiritual. Beberapa tokoh terkenal yang dipengaruhi oleh tablet emerald adalah Plotinus, Proclus, Iamblichus, Marsilio Ficino, Pico della Mirandola, Giordano Bruno, Francis Bacon, René Descartes, Baruch Spinoza, Gottfried Leibniz, Emanuel Swedenborg, dan Ralph Waldo Emerson.
- Tablet emerald juga menjadi sumber inspirasi bagi para seniman dan penulis yang mencoba menciptakan karya-karya yang menggambarkan rahasia alam semesta dan manusia. Beberapa contoh karya-karya yang dipengaruhi oleh tablet emerald adalah Divine Comedy karya Dante Alighieri, Faust karya Johann Wolfgang von Goethe, The Alchemist karya Paulo Coelho, Harry Potter and the Philosopher's Stone karya J.K. Rowling, Fullmetal Alchemist karya Hiromu Arakawa, dan The Secret karya Rhonda Byrne.
Kesimpulan
Tablet emerald adalah sebuah teks kuno yang berisi rahasia tentang prima materia, yaitu bahan dasar dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Teks ini sangat dihormati oleh para alkemis Islam dan Eropa sebagai landasan seni dan tradisi mereka yang disebut Hermetik. Hermetik adalah ilmu yang mencoba memahami dan mengubah sifat-sifat benda, terutama untuk mencapai transmutasi logam biasa menjadi emas atau batu filosofis, serta keabadian atau kehidupan panjang.
Tablet emerald sangat penting karena dianggap sebagai sumber pengetahuan tertinggi tentang alam semesta, manusia, dan Tuhan. Teks ini mengandung prinsip-prinsip filosofis dan spiritual yang berkaitan dengan korespondensi mikrokosmos dan makrokosmos, kesatuan segala sesuatu, dan cara mencapai kesempurnaan atau penyatuan dengan Tuhan. Teks ini juga menginspirasi banyak karya sastra, seni, dan budaya populer.