Menurut mitologi Tionghoa, naga adalah salah satu makhluk pertama yang diciptakan oleh Yuanshi Tianzun, dewa pencipta alam semesta. Naga kemudian membantu Pangu, dewa pertama yang memisahkan langit dan bumi, dalam menjaga keseimbangan dunia. Naga juga membantu Fuxi dan Nüwa, dewa-dewi pertama yang menciptakan manusia, dalam mengajarkan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya kepada manusia. Naga juga membantu Shennong, dewa pertanian, dalam mengajarkan pertanian, pengobatan, dan perdagangan kepada manusia. Naga juga membantu Huangdi, kaisar kuning, dalam mengalahkan Chiyou, dewa perang, dan menyatukan Tiongkok kuno.
Menurut sejarah Tionghoa, naga adalah salah satu simbol kekuasaan, martabat, keberuntungan, dan moral yang baik bagi para kaisar Tiongkok. Para kaisar Tiongkok menganggap naga sebagai lambang kekuasaan mereka, dan menghiasi istana, kuil, dan perabotan dengan gambar naga. Para kaisar Tiongkok juga mengenakan pakaian, mahkota, atau perhiasan yang berwarna kuning dan berbentuk naga. Para kaisar Tiongkok juga mengklaim sebagai keturunan naga, dan menggunakan gelar "Anak Langit" (天子; Tiānzǐ) atau "Naga Kaisar" (龙皇; Lónghuáng).
Naga juga merupakan salah satu dari dua belas shio dalam kalender Tionghoa, dan dianggap sebagai shio paling agung. Naga adalah shio kelima dalam siklus dua belas tahun, dan melambangkan keberanian, kreativitas, dan kecerdasan. Orang yang lahir di tahun naga diyakini memiliki sifat-sifat seperti naga, seperti berani, kreatif, cerdas, berwibawa, dan beruntung. Banyak orang Tionghoa yang berharap memiliki anak yang lahir di tahun naga, karena dipercaya akan membawa keberuntungan dan kesuksesan.
Naga dalam Seni Tionghoa
Naga adalah salah satu sumber inspirasi bagi seni dan budaya Tionghoa. Naga muncul dalam berbagai bentuk seni, seperti lukisan, patung, relief, kaligrafi, bordir, keramik, dan lain-lain. Naga juga muncul dalam berbagai karya sastra, seperti puisi, novel, cerita pendek, dan lain-lain. Naga juga muncul dalam berbagai karya musik, tari, teater, film, dan lain-lain. Naga juga muncul dalam berbagai karya populer, seperti komik, animasi, game, dan lain-lain.
Naga adalah salah satu tema yang paling sering dan populer dalam seni lukis Tionghoa. Naga digambarkan dengan berbagai gaya, warna, dan ekspresi, tergantung pada maksud dan pesan dari seniman. Naga sering digambarkan bersama dengan elemen-elemen alam, seperti awan, air, api, atau gunung. Naga juga sering digambarkan bersama dengan makhluk-makhluk lain, seperti burung phoenix, qilin, kura-kura, atau manusia. Naga juga sering digambarkan dalam adegan-adegan mitologi, sejarah, atau legenda, seperti penciptaan dunia, perang antara naga dan phoenix, atau kisah Yu the Great .
Naga adalah salah satu tema yang paling sering dan populer dalam seni patung Tionghoa. Naga dibuat dengan berbagai bahan, ukuran, dan bentuk, tergantung pada tujuan dan fungsi dari patung. Naga sering dibuat sebagai hiasan atau perlambang pada bangunan, kuil, jembatan, atau gerbang. Naga juga sering dibuat sebagai alat atau peralatan, seperti tongkat, pedang, cincin, atau gelang. Naga juga sering dibuat sebagai mainan atau souvenir, seperti boneka, gantungan kunci, atau gantungan pintu .
Naga adalah salah satu tema yang paling sering dan populer dalam seni sastra Tionghoa. Naga muncul dalam berbagai genre, gaya, dan periode, tergantung pada imajinasi dan kreativitas dari penulis. Naga sering muncul sebagai karakter, tokoh, atau simbol dalam karya sastra. Naga juga sering muncul sebagai latar belakang, suasana, atau tema dalam karya sastra. Naga juga sering muncul sebagai alur, konflik, atau solusi dalam karya sastra .
Naga dalam Kehidupan Sosial Tionghoa
Naga adalah salah satu bagian dari kehidupan sosial Tionghoa. Naga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial Tionghoa, seperti nama, zodiak, etnis, bahasa, makanan, atau olahraga. Naga juga mempengaruhi berbagai perilaku, sikap, atau nilai-nilai sosial Tionghoa, seperti keberanian, kreativitas, kecerdasan, berwibawa, dan beruntung.
Naga sering digunakan sebagai bagian dari nama Tionghoa, baik sebagai nama keluarga, nama depan, atau nama panggilan. Nama-nama yang berhubungan dengan naga biasanya memiliki makna yang positif, seperti kekuatan, kejayaan, keindahan, atau kebijaksanaan.