- Luruskan bilah urumi dengan memutarnya di sekitar badan kamu sebelum menyerang. Kamu bisa memutarnya di depan, di belakang, atau di samping kamu, tergantung pada arah serangan kamu. Kamu harus mengayunkan pedang dengan kecepatan dan kekuatan yang cukup untuk membuat bilahnya lurus dan tegang. Jangan biarkan bilah pedang melengkung atau melingkar, karena bisa mengurangi daya potong dan jangkauan kamu.
- Ayunkan urumi dengan gerakan melingkar atau memutar untuk mencambuk lawan kamu. Kamu bisa mengayunkan pedang dari atas ke bawah, dari samping ke samping, atau dari depan ke belakang, tergantung pada situasi dan sasaran kamu. Kamu bisa menyerang bagian tubuh lawan yang terbuka, seperti leher, lengan, kaki, atau perut. Kamu juga bisa menyerang tameng atau senjata lawan untuk mengganggu pertahanan mereka.
- Jagalah keseimbangan dan posisi tubuh kamu saat menggunakan urumi. Kamu harus berdiri dengan kaki selebar bahu, dan bergerak dengan langkah yang pendek dan cepat. Kamu harus mempertahankan jarak yang aman dengan lawan kamu, dan menghindari kontak langsung dengan bilah pedang mereka. Kamu harus selalu siap untuk menangkis atau menghindar dari serangan balik lawan kamu.
Itulah beberapa cara untuk menggunakan urumi. Pedang ini adalah senjata yang sangat unik dan menarik, tetapi juga sangat berbahaya dan sulit dipelajari. Kamu harus berlatih dengan tekun dan hati-hati untuk menguasai pedang ini. Kamu juga harus menghormati pedang ini sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah India.
Hubungan Urumi dengan Seni Bela Diri Lainnya
Urumi adalah senjata yang berasal dari Kerala, India Selatan, dan digunakan dalam seni bela diri tradisional yang disebut Kalaripayattu. Urumi juga dikenal sebagai pedang cambuk, karena bilahnya yang sangat panjang dan lentur. Urumi adalah senjata yang sangat berbahaya dan sulit dipelajari, karena bisa melukai penggunanya sendiri jika tidak hati-hati.
Selain Kalaripayattu, urumi juga digunakan dalam beberapa seni bela diri lainnya, seperti:
- Silat: Seni bela diri asli dari Nusantara, yang meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Silat menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk urumi, yang disebut cabang atau chabang dalam bahasa Melayu. Urumi dalam silat biasanya memiliki dua bilah yang melekat pada gagang yang sama, dan digunakan dengan gerakan memutar dan melilit. Silat adalah seni bela diri yang mengutamakan kecepatan, kelincahan, dan kecerdikan. Silat juga memiliki unsur spiritual dan filosofis, yang berkaitan dengan kepercayaan dan budaya lokal.Â
- Gatka: Seni bela diri dari Punjab, India Utara, yang berkembang sebagai seni bela diri Sikh. Gatka menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk urumi, yang disebut sanjam dalam bahasa Punjabi. Urumi dalam gatka biasanya memiliki satu bilah yang melekat pada gagang kayu, dan digunakan dengan gerakan mengayun dan mencambuk. Gatka adalah seni bela diri yang mengutamakan kekuatan, ketahanan, dan kedisiplinan. Gatka juga memiliki unsur religius dan patriotik, yang berkaitan dengan sejarah dan identitas Sikh.Â
- Thang-ta: Seni bela diri dari Manipur, India Timur Laut, yang berkembang sebagai seni bela diri Meitei. Thang-ta menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk urumi, yang disebut thang-khut dalam bahasa Meitei. Urumi dalam thang-ta biasanya memiliki satu bilah yang melekat pada gagang besi, dan digunakan dengan gerakan memotong dan menusuk. Thang-ta adalah seni bela diri yang mengutamakan ketepatan, keseimbangan, dan keserasian. Thang-ta juga memiliki unsur estetis dan ritual, yang berkaitan dengan seni dan budaya Manipur.Â
Itulah beberapa seni bela diri lainnya yang menggunakan urumi sebagai senjata. Kamu bisa melihat beberapa video tentang cara menggunakan urumi dalam seni bela diri tersebut di sini: Â Â Â . Semoga bermanfaat.