Apakah kamu pernah mendengar tentang kilin? Kilin adalah salah satu makhluk legendaris yang berasal dari Asia Timur, terutama China. Kilin memiliki wujud yang mirip dengan naga, tetapi hanya memiliki satu tanduk seperti unicorn. Kilin dianggap sebagai simbol kemuliaan, kebaikan, dan kemakmuran. Kilin juga dipercaya sebagai pelindung dari bencana dan kejahatan. Kilin sering digambarkan dengan api yang menyala-nyala di tubuhnya.
Kilin adalah hewan yang sangat indah dan mulia, tetapi juga sangat jarang dan sulit ditemukan. Kilin hanya muncul di hadapan orang-orang yang berbudi luhur dan berjasa bagi dunia. Kilin juga bisa membawa berkah atau kutukan bagi orang-orang yang bertemu dengannya. Kilin adalah hewan yang penuh dengan misteri dan legenda.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kilin, asal-usulnya, ciri-cirinya, dan kisah-kisah yang melibatkannya. Kita juga akan melihat bagaimana kilin masih dilestarikan dalam tradisi barongsai di Indonesia. Mari kita mulai!
Asal-Usul Kilin
Kilin pertama kali muncul dalam sejarah China pada zaman Kaisar Kuning, sekitar tahun 2697 SM. Menurut legenda, kaisar melihat kilin muncul dari Sungai Kuning. Punggungnya ditutupi dengan tanda-tanda magis dimana kaisar mencoba menyalinnya. Konon, tanda-tanda magis tersebut kemudian dipercaya menjadi dasar aksara Cina .
Kilin kemudian menjadi salah satu dari empat makhluk spiritual yang mendapat penghormatan tertinggi di China, bersama dengan naga, burung hong, dan kura-kura. Kilin dianggap sebagai pangeran dari segala hewan, yang memiliki sifat moral yang baik, bijaksana, dan adil. Kilin juga dikaitkan dengan kelahiran atau kematian tokoh-tokoh terkenal, seperti Konfusius, seorang filsuf besar China yang lahir pada tahun 552 SM. Menurut cerita, kilin membawa sebuah batu bertuliskan "anak suci" sebagai hadiah untuk ibu Konfusius.
Kilin memiliki nama yang berbeda-beda di negara-negara Asia lainnya, seperti qilin di China, kirin di Jepang, gilin di Korea, dan kỳ lân di Vietnam. Kilin juga menjadi inspirasi bagi beberapa karya budaya populer, seperti film, komik, game, dan serial televisi. Salah satu contohnya adalah serial Avatar: The Last Airbender, yang menampilkan kilin sebagai salah satu hewan peliharaan Aang, sang avatar.
Ciri-Ciri Kilin
Kilin memiliki ciri-ciri yang beragam, tergantung dari budaya dan tradisi yang menggambarkannya. Namun, ada beberapa ciri umum yang bisa dikenali, yaitu:
- Kilin memiliki tubuh yang mirip dengan naga, tetapi hanya memiliki satu tanduk seperti unicorn. Tanduk ini bisa berbentuk lurus, bengkok, atau bercabang.
- Kilin memiliki bulu atau sisik yang berwarna-warni, biasanya merah, kuning, biru, atau hijau. Bulu atau sisik ini bisa menyala-nyala seperti api atau berkilau seperti permata.
- Kilin memiliki kaki yang mirip dengan kuda, tetapi bisa juga memiliki cakar seperti singa atau harimau. Kaki ini bisa berjalan di atas air, tanah, atau udara tanpa meninggalkan jejak.
- Kilin memiliki ekor yang panjang dan berbulu, kadang-kadang juga memiliki lonceng atau pita yang menghiasinya. Ekor ini bisa digunakan untuk mengekspresikan emosi atau menyerang musuh.
- Kilin memiliki wajah yang mirip dengan rusa, tetapi bisa juga memiliki jenggot seperti naga atau kumis seperti singa. Wajah ini bisa menunjukkan kebijaksanaan atau kemarahan.
Kisah-Kisah Kilin
Kilin sering muncul bersamaan dengan datangnya seorang bijak atau penguasa yang berjasa bagi dunia. Misalnya, Zheng He, seorang laksamana Cina yang melakukan tujuh kali pelayaran ke berbagai negara pada abad ke-15, membawa dua ekor kilin dari Afrika ke China. Kilin-kilin itu sebenarnya adalah jerapah yang diberikan oleh raja Malindi kepada Zheng He sebagai tanda persahabatan. Kilin-kilin itu disambut dengan gembira oleh Kaisar Yongle, yang menganggapnya sebagai lambang kemakmuran dan kedamaian .
Kilin juga bisa membawa kutukan bagi orang-orang yang tidak berbudi baik atau berbuat jahat. Misalnya, Zhu Yuanzhang, pendiri Dinasti Ming, yang menggulingkan Dinasti Yuan yang didirikan oleh bangsa Mongol. Menurut cerita, Zhu Yuanzhang pernah menemukan seekor kilin yang terluka di hutan. Ia merawat kilin itu sampai sembuh, dan kilin itu memberinya sebuah cincin sebagai tanda terima kasih. Namun, setelah Zhu Yuanzhang menjadi kaisar, ia menjadi sombong dan lupa akan janjinya untuk memerintah dengan adil. Ia mulai menindas rakyat dan membunuh para pejabat yang tidak setuju dengannya. Suatu hari, kilin itu datang lagi ke istana dan menuntut cincinnya kembali. Zhu Yuanzhang menolak dan mencoba membunuh kilin itu dengan panah. Namun, panah itu memantul dan mengenai dirinya sendiri, sehingga ia tewas .
Kilin dalam Tradisi Barongsai di Indonesia
Kilin juga masih dilestarikan dalam tradisi barongsai di Indonesia. Kilin disebut sebagai hewan tunggangan dewa yang terbuat dari 13 unsur binatang. Kilin dalam barongsai biasanya ditampilkan dengan warna-warna cerah dan gerakan yang lincah. Namun, kilin semakin langka karena kurangnya minat generasi muda untuk mempelajari seni barongsai.
Salah satu kelompok barongsai yang masih melestarikan kilin adalah Kelompok Barongsai Singo Laut dari Jakarta Barat. Kelompok ini didirikan pada tahun 1972 oleh almarhum Tan Hok Liong, seorang pengusaha asal Tiongkok yang juga pecinta seni barongsai. Kelompok ini memiliki dua ekor kilin yang bernama Singo Laut dan Singo Darat. Singo Laut berwarna biru dan putih, sedangkan Singo Darat berwarna merah dan kuning.
Kelompok Barongsai Singo Laut sering tampil di berbagai acara budaya, seperti Imlek, Cap Go Meh, atau pernikahan. Mereka juga sering diundang ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, atau Hong Kong. Mereka berharap dengan menampilkan kilin, mereka bisa menyebarkan pesan perdamaian dan keberuntungan bagi semua orang.
Kesimpulan
Kilin adalah makhluk mitologi Tiongkok yang memiliki wujud yang mirip dengan naga, tetapi hanya memiliki satu tanduk seperti unicorn. Kilin adalah simbol kemuliaan, kebaikan, dan kemakmuran. Kilin juga adalah pelindung dari bencana dan kejahatan. Kilin sering muncul bersamaan dengan datangnya seorang bijak atau penguasa yang berjasa bagi dunia. Kilin juga bisa membawa berkah atau kutukan bagi orang-orang yang bertemu dengannya.
Kilin adalah hewan yang penuh dengan misteri dan legenda. Kilin juga masih dilestarikan dalam tradisi barongsai di Indonesia. Kilin adalah hewan yang patut kita hormati dan kagumi.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang kilin: Mahluk mitologi Tiongkok pembawa pertanda. Jika kamu memiliki pertanyaan atau komentar, silakan tulis di kolom komentar dibawah.
Sumber:
- Qilin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Qilin
- Qilin, Hewan Terkenal dalam Mitologi China & Budaya Populer (cakap.com), https://blog.cakap.com/qilin-adalah/
- Qilin, Makhluk Mitologi China Lambang Kemuliaan - Lister.co.id, https://lister.co.id/blog/qilin-makhluk-mitologi-china-lambang-kemuliaan/
- Kilin, Barongsai Tunggangan Dewa yang Semakin Langka di Indonesia - National Geographic (grid.id), https://nationalgeographic.grid.id/read/13309563/kilin-barongsai-tunggangan-dewa-yang-semakin-langka-di-indonesia
- Inilah 4 Hewan Yang Dipercaya Simbol Keberuntungan Etnis Tionghoa - TIONGHOA.INFO, https://www.tionghoa.info/inilah-4-hewan-yang-dipercaya-simbol-keberuntungan-etnis-tionghoa/#google_vignette
- Legenda Qilin, Hewan Mulia Kepercayaan Masyarakat Tionghoa (lingoace.com), https://www.lingoace.com/id/artikel/trending/legenda-qilin-hewan-mulia-kepercayaan-masyarakat-tionghoa/
- Qilin, Hewan Dalam Mitologi Tiongkok yang Dipercaya Bisa Mengusir Roh Jahat | kumparan.com, https://kumparan.com/potongan-nostalgia/qilin-hewan-dalam-mitologi-tiongkok-yang-dipercaya-bisa-mengusir-roh-jahat-1vCu5IvcFoq
