- Zongzi Indonesia: Zongzi Indonesia dikenal sebagai bakcang dan biasanya dimakan dengan kecap manis. Isian bakcang bisa berupa daging babi, daging ayam, daging bebek, daging ikan, telur asin, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, jamur, rebung, atau ubi. Daun bambu yang digunakan untuk membungkus bakcang biasanya adalah daun bambu hijau atau daun pandan yang memiliki warna dan aroma yang menarik.
- Zongzi Singapura: Zongzi Singapura juga mirip dengan bakcang Indonesia, tetapi biasanya lebih pedas dan lebih bervariasi. Isian zongzi Singapura bisa berupa daging babi, daging ayam, daging bebek, daging ikan, telur asin, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, jamur, rebung, ubi, atau buah-buahan tropis seperti nanas, durian, atau mangga. Daun bambu yang digunakan untuk membungkus zongzi Singapura biasanya adalah daun bambu hijau, daun pandan, atau daun pisang yang memiliki rasa dan aroma yang kaya.
- Zongzi Jepang: Zongzi Jepang dikenal sebagai chimaki dan biasanya dimakan sebagai makanan penutup. Isian chimaki bisa berupa pasta kacang merah, pasta kacang hijau, pasta kacang hitam, pasta lotus, pasta kacang kedelai, atau pasta kastanye. Daun bambu yang digunakan untuk membungkus chimaki biasanya adalah daun bambu hijau yang memiliki rasa yang manis.
- Zongzi Korea: Zongzi Korea dikenal sebagai sirutteok dan biasanya dimakan sebagai makanan penutup atau camilan. Isian sirutteok bisa berupa pasta kacang merah, pasta kacang kedelai, pasta kastanye, atau pasta labu. Daun bambu yang digunakan untuk membungkus sirutteok biasanya adalah daun bambu hijau atau daun mugwort yang memiliki rasa yang herbal.
Makna Zongzi
Zongzi tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi orang-orang Tionghoa. Zongzi melambangkan penghormatan kepada Qu Yuan, seorang pahlawan dan penyair yang hebat. Zongzi juga melambangkan kekayaan, kemakmuran, dan kesuburan, karena beras ketan yang digunakan untuk membuat zongzi adalah salah satu hasil panen yang penting di Tiongkok. Zongzi juga melambangkan keharmonisan, kebahagiaan, dan keberuntungan, karena bentuk segitiganya yang memiliki tiga sudut. Setiap sudutnya melambangkan harapan agar suami istri harmonis, keluarga sejahtera, anak-anak berbakti, dan usaha lancar. Zongzi juga melambangkan persatuan, persahabatan, dan solidaritas, karena zongzi biasanya dibuat dan dibagikan bersama-sama dengan keluarga, teman, atau tetangga.
Hubungan Zongzi dengan Festival Perahu Naga
Festival Perahu Naga adalah sebuah perayaan tradisional Tiongkok yang berhubungan dengan legenda Qu Yuan, seorang penyair dan patriot yang bunuh diri di Sungai Miluo pada tanggal 5 bulan 5 menurut kalender Tionghoa. Festival ini biasanya melibatkan perlombaan perahu yang berbentuk seperti naga, yang merupakan makhluk mitologis yang dihormati di Tiongkok. Selain itu, festival ini juga dikenal dengan makan zongzi atau bakcang, yaitu beras ketan yang dibungkus dengan daun bambu atau pandan dan diisi dengan berbagai bahan. Festival Perahu Naga dirayakan di berbagai negara yang memiliki populasi Tionghoa, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.
Festival Perahu Naga memiliki beberapa tujuan dan makna, antara lain:
- Mengenang dan menghormati Qu Yuan, seorang pahlawan dan penyair yang hebat yang berkorban untuk negaranya.
- Menyatakan rasa syukur dan memohon berkah kepada dewa-dewa, leluhur, dan naga-naga yang menguasai air, tanah, dan langit.