Akupunktur adalah salah satu teknik pengobatan tradisional dari Tiongkok yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Akupunktur menggunakan jarum tipis yang ditusukkan ke dalam titik-titik tertentu di tubuh. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan aliran energi atau kekuatan hidup yang disebut chi atau qi. Akupunktur diyakini dapat mengobati berbagai macam kondisi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan nyeri, seperti sakit kepala, nyeri punggung, osteoarthritis, dan lain-lain. Akupunktur juga dapat membantu mengatasi gangguan emosional, seperti kecemasan, depresi, dan insomnia.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang akupunktur, mulai dari sejarah, cara kerja, cara menentukan titik akupunktur , manfaat,hingga  risiko yang kita hadapi terhadap kondisi kesehatan kita. Mari kita simak bersama!
Sejarah Akupunktur
Akupunktur berasal dari kata Latin acus yang artinya jarum dan punctura yang artinya menusuk. Namun, akupunktur sendiri merupakan terjemahan dari kata Tionghoa zhen jiu yang berarti jarum dan api. Hal ini karena pada awalnya, akupunktur menggunakan jarum yang dipanaskan dengan api untuk memberikan stimulasi pada titik-titik tertentu di tubuh.
Akupunktur diyakini sudah ada sejak zaman Neolitikum, ketika manusia menggunakan batu tajam untuk menusuk kulit mereka. Namun, bukti tertulis pertama tentang akupunktur berasal dari buku Huangdi Neijing atau Klasik Kedokteran Kaisar Kuning yang ditulis sekitar abad ke-2 SM. Buku ini menjelaskan tentang teori dasar akupunktur, seperti chi, yin dan yang, meridian, dan titik akupuntur.
Akupunktur kemudian berkembang seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran Tiongkok. Akupunktur juga dipengaruhi oleh aliran filsafat Taoisme yang mengajarkan tentang keseimbangan antara alam dan manusia. Akupunktur menjadi salah satu metode pengobatan utama di Tiongkok hingga abad ke-17 Masehi. Namun, akupunktur mulai ditinggalkan oleh masyarakat Tiongkok setelah terjadinya revolusi budaya pada tahun 1966-1976.
Akupunktur mulai menyebar ke dunia Barat pada abad ke-16 Masehi melalui para misionaris Eropa yang berkunjung ke Tiongkok. Namun, akupunktur baru mendapat perhatian luas setelah tahun 1971, ketika seorang wartawan Amerika bernama James Reston mendapat pengobatan akupunktur saat mengalami radang usus buntu di Beijing. Reston kemudian menulis artikel tentang pengalamannya tersebut di New York Times dan memicu minat masyarakat Barat terhadap akupunktur.
Saat ini, akupunktur telah menjadi salah satu teknik pengobatan alternatif yang populer di seluruh dunia. Akupunktur juga telah mendapat pengakuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu metode pengobatan yang efektif untuk beberapa kondisi kesehatan. Akupunktur juga telah menjadi bagian dari sistem kesehatan integratif yang menggabungkan pengobatan konvensional dan komplementer.
Cara Kerja Akupunktur
Akupunktur adalah sebuah metode pengobatan yang berdasarkan pada konsep chi atau energi vital yang mengalir di dalam tubuh manusia. Chi diyakini dapat mempengaruhi kesehatan fisik, mental, dan emosional manusia. Jika chi mengalir dengan lancar dan seimbang, maka manusia akan sehat dan bahagia. Namun, jika chi terhambat, berlebihan, atau tidak seimbang, maka manusia akan sakit dan menderita.