Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Attila dan Bangsa Hun: Sejarah, Legenda dan Fakta Menarik

13 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 13 Oktober 2023   07:00 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Attila dan bangsa Hun adalah salah satu tokoh dan kelompok yang paling terkenal dalam sejarah Eropa pada abad ke-5 M. Mereka dikenal sebagai musuh besar Kekaisaran Romawi, yang sering mereka serang dan rampok dengan keganasan dan keberanian yang luar biasa. Namun, siapa sebenarnya Attila dan bangsa Hun? Dari mana mereka berasal? Bagaimana mereka hidup? Dan apa yang terjadi pada mereka setelah kematian Attila? Kali ini, kita akan coba untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dengan menggunakan data yang diperoleh dari sumber-sumber yang ada.

 Asal-usul Bangsa Hun

Salah satu misteri terbesar tentang bangsa Hun adalah asal-usul mereka. Tidak ada yang tahu pasti dari mana mereka berasal atau kapan mereka muncul di Eropa. Beberapa teori menghubungkan mereka dengan bangsa Xiongnu, yang merupakan tetangga utara Tiongkok yang suka berperang. Nama Xiongnu dalam bahasa Tiongkok Kuno terdengar seperti "Honnu" di telinga orang asing. Namun, tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang kuat untuk mendukung teori ini.

Bangsa Hun pertama kali disebutkan oleh sumber-sumber Romawi pada akhir abad ke-4 M, ketika mereka menyerang wilayah-wilayah di Asia Tengah, Kaukasus, dan Eropa Timur. Mereka mengalahkan banyak suku dan bangsa lain, seperti Alani, Ostrogoth, Visigoth, dan Armenia. Mereka juga bersekutu dengan beberapa suku lain, seperti Gepid, Rugi, dan Skirian. Bangsa Hun membentuk sebuah konfederasi suku-suku yang dipimpin oleh seorang raja atau khan.

 Penampilan Fisik dan Gaya Hidup Bangsa Hun

Bangsa Hun memiliki penampilan fisik yang berbeda dari bangsa-bangsa lain yang pernah ditemui Romawi. Mereka memiliki rambut hitam, mata sipit, hidung pesek, dan kulit gelap. Mereka juga memiliki kebiasaan memotong atau membakar bagian dahi anak-anak mereka agar tidak tumbuh rambut dan terlihat lebih menakutkan. Bangsa Hun juga dikenal sebagai penunggang kuda dan pemanah yang ulung. Mereka menggunakan busur komposit panjang yang dapat menembakkan panah dengan kecepatan dan jarak yang jauh. Mereka juga menggunakan pedang, tombak, kapak, pisau, dan perisai sebagai senjata lainnya.

Bangsa Hun tidak memiliki ibu kota tetap, melainkan berpindah-pindah sesuai dengan musim dan kebutuhan. Mereka hidup dalam tenda-tenda kulit binatang dan mengandalkan ternak sebagai sumber makanan utama. Mereka juga jarang bercocok tanam atau membangun bangunan permanen. Bangsa Hun memiliki sistem politik yang berdasarkan pada konfederasi suku-suku yang dipimpin oleh seorang raja atau khan. Raja atau khan suku Hun dipilih berdasarkan keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan. Bangsa Hun tidak memiliki tulisan sendiri, sehingga tidak banyak sumber sejarah yang berasal dari mereka sendiri. Kebanyakan informasi tentang bangsa Hun berasal dari sumber-sumber Romawi, Yunani, atau Persia, yang biasanya bersifat negatif atau merendahkan.

Attila: Raja Terbesar Bangsa Hun

Attila adalah raja suku Hun dari tahun 434 hingga 453 M. Dia juga dikenal sebagai Flagellum Dei atau "Cambuk Tuhan" oleh orang-orang Romawi. Dia adalah salah satu penguasa barbar terbesar yang menyerang Kekaisaran Romawi, menyerbu provinsi-provinsi Balkan selatan dan Yunani, kemudian Gaul dan Italia. Dalam legenda, dia muncul dengan nama Etzel dalam Nibelungenlied dan dengan nama Atli dalam saga Islandia.

Attila terkenal karena kemampuan bertempur dan kepemimpinannya yang luar biasa. Dia memimpin sebuah kerajaan yang terdiri dari suku-suku Hun, Ostrogoth, Alan, dan Bulgar, di antara lain, di Eropa Tengah dan Timur. Dia adalah salah satu musuh paling ditakuti oleh Kekaisaran Romawi Barat dan Timur. Dia dua kali menyeberangi Sungai Donau dan merampok Balkan, tetapi tidak dapat mengambil Konstantinopel. Pada tahun 441, dia menyerang Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dengan sukses. Dia juga mencoba menaklukkan Gaul Romawi (Perancis modern), menyeberangi Sungai Rhine pada tahun 451 dan berbaris sampai Aurelianum (Orléans), sebelum dihentikan dalam Pertempuran Catalaunian Plains. Dia kemudian menyerbu Italia, menghancurkan provinsi-provinsi utara, tetapi tidak dapat mengambil Roma. Dia merencanakan kampanye lebih lanjut melawan Romawi, tetapi meninggal pada tahun 453.

Attila juga hidup sebagai tokoh dalam legenda pahlawan Jermanik. Dia digambarkan sebagai seorang raja yang perkasa, kejam, tetapi juga pemimpin yang adil dan murah hati. Dia memiliki banyak istri dan anak, salah satu istri terakhirnya, Ildico, diduga dibunuh oleh Attila pada malam pernikahan mereka. Kisah-kisah tentang Attila telah menginspirasi banyak karya sastra, seni, dan musik sepanjang sejarah.

Kemunduran dan Akhir Bangsa Hun

Setelah kematian Attila, kerajaan Hun mengalami kemunduran karena perselisihan internal dan pemberontakan beberapa suku bawahan. Mereka juga menghadapi perlawanan dari Kekaisaran Romawi Timur dan bangsa-bangsa Jermanik. Anak pertama Attila, Ellac, menjadi raja tinggi, tetapi dia terbunuh dalam Pertempuran Nedao pada tahun 454. Dalam pertempuran itu, bangsa Goth mengalahkan Hun dan mengusir mereka dari Pannonia (sekarang barat Hongaria). Anak kedua Attila, Dengizich, menjadi raja tinggi berikutnya, tetapi dia juga tidak berhasil mempertahankan kerajaan Hun. Dia mencoba menyerang Kekaisaran Romawi Timur, tetapi dikalahkan dan terbunuh oleh pasukan Romawi pada tahun 469. Setelah kematian Dengizich, kerajaan Hun hampir punah atau berasimilasi dengan bangsa-bangsa lain. Tidak banyak yang diketahui tentang nasib suku Hun setelah abad ke-5.

Attila dan bangsa Hun adalah  tokoh dan kelompok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Eropa pada abad ke-5 M. Mereka melawan kekuasaan Kekaisaran Romawi dengan kekuatan dan keberanian yang luar biasa. Mereka juga memiliki penampilan dan gaya hidup berbeda debgan orang Eropa kebanyakan. Namun, mereka juga memiliki asal-usul yang misterius dan akhir yang tragis. Mereka meninggalkan jejak sejarah yang sulit dilupakan.

Sumber :

- Hun - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,  https://id.wikipedia.org/wiki/Hun

- Asal-usul Suku Hun, 'Mesin Pembunuh' Misterius yang Ditakuti Romawi - National Geographic (grid.id), https://nationalgeographic.grid.id/read/133270219/asal-usul-suku-hun-mesin-pembunuh-misterius-yang-ditakuti-romawi

- Hun (stekom.ac.id),  https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Hun

- Attila - Wikipedia, https://en.wikipedia.org/wiki/Attila

- Attila - Biography, Facts & Battles (history.com), https://www.history.com/topics/ancient-middle-east/attila

- Misteri di Balik Kematian Attila sang Hun, Musuh yang Ditakuti Romawi - Semua Halaman - National Geographic (grid.id), https://nationalgeographic.grid.id/read/133522845/misteri-di-balik-kematian-attila-sang-hun-musuh-yang-ditakuti-romawi?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun