Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gong Shou: Makna dan Penggunaannya dalam Budaya Tionghoa

8 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 8 Oktober 2023   07:15 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gong Shou atau biasa disebut Pai () atau soja adalah sebuah ritual penghormatan dalam budaya Tionghoa yang melibatkan mengepalkan tangan kanan dan membungkusnya dengan telapak tangan kiri di depan dada. Gong shou memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan peran dan hubungan antara kaum pria dan wanita, serta antara manusia dan dewa. Gong shou biasanya dilakukan ketika berpapasan, bersembahyang, atau memberi hormat kepada orang yang lebih tua atau berpengaruh. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang asal-usul, simbolisme, dan cara melakukan gong shou dengan benar.

Asal-Usul Gong shou

Gong shou berasal dari zaman kuno China, ketika orang-orang menggunakan tangan mereka untuk menyembah dewa-dewa alam. Tangan kanan melambangkan langit, sedangkan tangan kiri melambangkan bumi. Dengan mengepalkan tapak tangan kanan dan menutupnya dengan tapak tangan kiri, manusia ingin menunjukkan rasa hormat kepada dewa-dewa yang menjaga alam semesta. Gong shou juga cara sebagai tanda menyampaikan terima kasih atau memohon perlindungan kepada dewa-dewi.

Gong shou kemudian berkembang menjadi ritual penghormatan yang tidak hanya ditujukan kepada dewa-dewi, tetapi juga kepada nenek moyang, guru, raja, dan sesama manusia. Gong shou menjadi bagian dari etiket dan sopan santun dalam masyarakat Tionghoa, yang menghargai nilai-nilai seperti kesetiaan, ketaatan, kerendahan hati, dan keharmonisan. Gong shou juga menjadi salah satu cara untuk menyampaikan rasa terima kasih, permintaan maaf, atau pengakuan atas kebaikan, kesalahan, atau prestasi seseorang.

Simbolisme Gong shou

Gong shou memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Tionghoa. Gong shou melambangkan beberapa hal berikut ini:

- Kesatuan antara yin dan yang, dua prinsip kosmik yang saling melengkapi dan berlawanan. Yin adalah tangan kiri yang membungkus, mewakili unsur feminin, pasif, dingin, gelap, dan lembut. Yang adalah tangan kanan yang mengepal, mewakili unsur maskulin, aktif, panas, terang, dan keras. Ketika kedua tangan bersatu dalam gong shou, mereka menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam alam semesta.

- Penghormatan dan kerendahan hati kepada dewa, leluhur, dan  sesama manusia. Dengan mengepalkan tangan kanan, seseorang menunjukkan bahwa ia menggenggam kekuatannya atau menjaga kekerasannya. Dengan menutup tangan kanannya dengan tangan kiri, seseorang ingin menunjukkan bahwa ia menjaga kekuatannya  dalam kelembutan, bersedia untuk menahan diri untuk lebih lembut agar dapat berkomunikasi. 

Dengan mengangkat kedua tangan di depan dada, seseorang menunjukkan bahwa ia menghormati lawan yang lebih tinggi atau lebih tua derajatnya. Dengan membungkuk atau berlutut, seseorang menunjukkan bahwa ia bersedia tunduk dan mengabdi kepada yang lebih berkuasa.

- Tanda terima kasih, permintaan maaf, atau pengakuan atas kebaikan, kesalahan, atau prestasi seseorang. Dengan melakukan gong shou, seseorang mengekspresikan rasa hormatnya dan memberikan penghargaan kepada orang lain. Gong shou juga bisa di pakai sebagai tanda permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan. Gong shou juga digunakan sebagai tanda mengakui kehebatan atau pencapaian orang lain.

Cara Melakukan Gong shou dengan Benar

Untuk melakukan gong shou dengan benar, kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

- Secara tradisi, posisi tangan yang tepat ketika melakukan gong shou ialah mengepalkan tangan kanan di depan dada, lalu dibungkus dengan telapak tangan kiri. Hal ini merupakan perwujudan filosofi Tionghoa dimana pria (tangan kanan, kekuatan) dianggap selalu bisa ditenangkan oleh wanita (tangan kiri, kelembutan). Filosofi ini juga terwujud dalam posisi patung singa di muka kelenteng, rumah ibadah umat Konghucu.

- Ketika melakukan gong shou, kita harus menghadap ke arah yang sesuai dengan tujuan penghormatan kita. Misalnya, jika kita ingin memberi hormat kepada dewa, kita harus menghadap ke arah altar atau kuil. Jika kita ingin memberi hormat kepada para leluhur, lakukan degan cara berdiri di depan makam atau papan nama, posisi kita harus menghadap  makam atau papan nama mereka. Penghormatan kepada orang yang lebih tua atau orang yang berpengaruh, lakukan gong shou dengan cara menghadap  ke arah mereka.

- Melakukan gong shou juga harus menyesuaikan tingkat penghormatan kita dengan situasi dan kondisi yang kita hadapi. Misalnya, jika kita ingin memberi hormat kepada dewa atau leluhur, kita harus membungkuk atau berlutut sambil melakukan gong shou. Memberi hormat kepada orang yang lebih tua atau orang yang berpengaruh, kita bisa membungkukkan badan sedikit sambil melakukan gong shou. Jika kita ingin menyapa orang lain secara sopan, kita bisa melakukan gong shou dengan mengangkat tangan setinggi dada tanpa perlu membungkuk.

- Ketika melakukan gong shou, bias di iringi dengan mengucapkan kata-kata atau kalimat yang sesuai dengan tujuan penghormatan kita. Misalnya, jika kita memberi hormat kepada dewa-dewi atau leluhur, kita bisa mengucapkan "Pai pai" (), yang berarti "hormat". Kepada orang yang lebih tua atau orang yang berpengaruh, kita bias ucapkan "Nin hao" (), yang berarti "Apa kabar anda"(sopan). Menyapa orang lain yang sederajat secara sopan kita bisa ucapkan "Ni hao" (), yang berarti "apa kabar kamu".

Demikianlah cara melakukan gong shou dengan benar dalam budaya Tionghoa. Gong shou adalah sebuah ritual penghormatan yang memiliki makna filosofis yang mendalam. Gong shou mencerminkan nilai-nilai seperti kesatuan, penghormatan, kerendahan hati, terima kasih, permintaan maaf, dan pengakuan. Gong shou juga merupakan salah satu cara untuk menjalin hubungan yang harmonis dan saling menghargai antara manusia dan dewa, antara manusia dan nenek moyang, dan antara manusia dan sesama manusia.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun