Teori penunggang kuda adalah usulan yang sangat kontroversial dan tidak banyak diterima oleh para sejarawan. Teori ini dianggap tidak memiliki bukti yang meyakinkan dan bertentangan dengan fakta-fakta sejarah dan ilmiah lainnya. Beberapa kritik dan kontroversi yang ditimbulkan oleh teori ini adalah:
- Tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang menunjukkan adanya perubahan besar dalam komposisi populasi Jepang selama periode Kofun. Studi DNA mitokondria dan kromosom Y dari orang Jepang modern menunjukkan bahwa mereka memiliki asal-usul yang beragam, termasuk Asia timur laut (Jomon), Asia tenggara (Yayoi), dan Asia selatan (Austronesia). Tidak ada bukti adanya kontribusi genetik yang signifikan dari Asia utara atau Siberia, yang diharapkan jika ada penaklukan oleh penunggang kuda dari sana.
- Peralatan kuda yang ditemukan di dalam makam Jepang periode Kofun akhir tidak cukup kuat untuk membuktikan bahwa ada invasi militer oleh penunggang kuda dari Asia utara. Bisa jadi, peralatan kuda tersebut adalah hasil dari kontak budaya dan perdagangan antara Jepang dan Korea, yang memiliki budaya berkuda yang maju pada saat itu. Peralatan kuda juga bisa menjadi simbol status atau penghormatan kepada orang mati, bukan bukti aktivitas militer.
- Hubungan antara negara-negara muda di Asia Timur selama periode Kofun masih tidak jelas, dan tidak dapat disederhanakan menjadi skenario penaklukan atau dominasi. Bisa jadi, ada hubungan saling menguntungkan antara Jepang, Korea, dan Cina, yang melibatkan pertukaran budaya, teknologi, barang, dan orang. Hubungan ini juga bisa berubah-ubah tergantung pada situasi politik dan ekonomi di masing-masing negara.
- Teori penunggang kuda dipengaruhi oleh agenda nasionalis dan proyeksi konsep modern negara dan kewarganegaraan pada wilayah geografis yang pada saat itu tidak akan ada. Teori ini cenderung mengabaikan keragaman dan kompleksitas sejarah Jepang dan hubungannya dengan tetangganya di Asia Timur. Teori ini juga bisa digunakan untuk membenarkan klaim teritorial atau ideologi tertentu.
Kesimpulan
Klan Yamato adalah salah satu klan yang berperan penting dalam sejarah Jepang. Klan ini memimpin negara Yamato, yang merupakan cikal bakal kekaisaran Jepang. Klan ini juga berhubungan dengan negara-negara di Asia daratan, terutama Korea dan Cina, yang membawa pengaruh budaya dan politik ke Jepang.
Usulan kontroversial tentang asal-usul klan Yamato mengenai  teori penunggang kuda oleh Prof. Egami Namio ini menyatakan bahwa Jepang ditaklukkan oleh budaya dari Asia utara yang bagi mereka kuda sangat penting. Budaya ini kemudian menyebarkan ide dan budaya mereka ke Jepang, dan membentuk negara Yamato.
Teori penunggang kuda adalah usulan yang sangat kontroversial dan tidak banyak diterima oleh para sejarawan. Teori ini dianggap tidak memiliki bukti yang meyakinkan dan bertentangan dengan fakta-fakta sejarah dan ilmiah lainnya. Teori ini juga dipengaruhi oleh agenda nasionalis dan proyeksi konsep modern negara dan kewarganegaraan pada wilayah geografis yang pada saat itu tidak akan ada.
Dengan demikian, teori penunggang kuda oleh Prof. Egami Namio adalah salah satu teori yang menarik tetapi tidak terbukti tentang asal-usul klan Yamato. Teori ini tidak dapat menjelaskan secara memadai sejarah dan hubungan antara bangsa-bangsa di Asia Timur. Teori ini juga bisa menimbulkan kesalahpahaman dan konflik antara bangsa-bangsa di Asia Timur.
Klan Yamato adalah klan yang memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Klan ini tidak dapat disederhanakan menjadi hasil dari penaklukan atau dominasi oleh budaya lain. Klan ini adalah hasil dari interaksi dan integrasi antara berbagai budaya dan bangsa di Asia Timur. Klan ini adalah nenek moyang dari bangsa Jepang modern, yang memiliki identitas dan budaya yang unik dan beragam.