Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suku Hani: Budaya Terasering di Lereng Pegunungan

1 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 1 Oktober 2023   07:33 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa tempat di provinsi Yunnan yang memiliki sawah terasering yang indah, seperti Yuanyang, Jianshui, Mengzi, dan Honghe. Setiap tempat memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Anda dapat mencari informasi lebih lanjut tentang tempat-tempat ini di internet atau melalui agen perjalanan.

Budaya dan Kehidupan Orang Hani di Sawah Terasering

Sawah terasering suku Hani tidak hanya merupakan tempat untuk bercocok tanam, tetapi juga merupakan tempat tinggal para roh leluhur, yang memberikan berkah dan perlindungan kepada orang-orang Hani. Oleh karena itu, orang-orang Hani melakukan berbagai ritual dan upacara untuk mengucapkan syukur dan meminta kesuburan kepada dewa-dewa dan leluhur mereka.

Salah satu ritual yang paling penting adalah Festival Air Panas, yang dilakukan pada bulan Desember menurut kalender lunar. Pada hari ini, orang-orang Hani membersihkan sawah terasering mereka dengan air panas yang direbus dengan ramuan-ramuan tradisional. Mereka percaya bahwa air panas ini dapat membersihkan sawah terasering dari kotoran dan penyakit, serta memberikan kehangatan dan kehidupan baru kepada tanaman padi.

Selain ritual, orang-orang Hani juga memiliki kehidupan yang sederhana dan harmonis di sawah terasering mereka. Mereka tinggal di rumah-rumah tradisional yang terbuat dari kayu dan bambu, yang biasanya berbentuk persegi panjang atau segitiga. Rumah-rumah ini memiliki atap yang melengkung, yang disebut "atap jamur", yang dapat menahan hujan dan salju. Rumah-rumah ini juga memiliki lantai yang berbeda-beda, yang digunakan untuk berbagai fungsi, seperti tidur, memasak, menyimpan padi, atau memelihara hewan.

Orang-orang Hani juga memiliki makanan tradisional yang berasal dari hasil bumi mereka. Makanan pokok mereka adalah nasi ketan, yang dibuat dari beras ketan yang direbus atau dikukus. Nasi ketan biasanya dimakan dengan lauk pauk seperti daging, ikan, sayur, atau telur. Nasi ketan juga dapat dibuat menjadi kue-kue seperti kue beras, kue gula, dan kue kacang yang dimakan sebagai camilan atau hidangan penutup.

Orang-orang Hani juga memiliki pakaian tradisional yang bermacam-macam sesuai dengan subkelompok dan wilayah mereka. Pakaian tradisional mereka biasanya terbuat dari kain katun atau sutra, yang dicelup dengan warna-warna alami seperti biru, hitam, merah, atau putih. Pakaian tradisional mereka juga dihiasi dengan bordir, manik-manik, atau perak yang menunjukkan status sosial atau kepercayaan mereka.

Manfaat Sawah Terasering Suku Hani

Sawah terasering suku Hani tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga memiliki nilai ekonomi, sosial, dan ekologis. Sawah terasering ini memberikan manfaat bagi orang-orang Hani dan lingkungan sekitarnya, seperti:

- Meningkatkan produktivitas pertanian. Sawah terasering memungkinkan orang-orang Hani untuk menanam padi dan ikan di lahan yang curam dan tandus. Sawah terasering juga mengurangi erosi tanah dan banjir, serta meningkatkan kualitas tanah dan air.

- Mempertahankan keanekaragaman hayati. Sawah terasering menjadi habitat bagi berbagai macam flora dan fauna, baik yang hidup di darat maupun di air. Sawah terasering juga menjadi tempat berkembang biak bagi beberapa spesies yang langka atau terancam punah, seperti burung merak hijau, burung elang hitam, dan ikan mas liar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun