Rumi menggabungkan sufisme dan cinta kepada Allah dalam puisi-puisinya dengan cara yang sangat universal dan aktual. Ia menulis puisi-puisinya dengan bahasa yang mudah dipahami dan dibaca oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan bahasa. Ia menulis puisi-puisinya dengan isi yang relevan dan bermanfaat bagi orang-orang dari berbagai zaman dan tempat. Ia menulis puisi-puisinya dengan tujuan yang mulia dan luhur bagi orang-orang dari berbagai golongan dan tingkatan.
 Apa Saja Prinsip Tasawuf yang Diajarkan oleh Rumi?
Rumi adalah seorang sufi yang mengajarkan prinsip-prinsip tasawuf dalam puisi-puisinya. Prinsip-prinsip tasawuf adalah pedoman atau aturan yang harus diikuti oleh para sufi dalam menjalankan ajaran tasawuf. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk membersihkan hati, mendekatkan diri kepada Allah, dan mencapai kesempurnaan batin.
Ada beberapa prinsip tasawuf yang sering disebutkan dalam puisi-puisi Rumi, yaitu:
- Zikir: Zikir adalah kegiatan mengingat dan menyebut nama Allah dengan lisan atau hati. Zikir dapat membersihkan hati dari kotoran dan penyakit, serta membawa ketenangan dan kecintaan kepada Allah. Rumi menulis:
Aku tidak tahu apakah aku hidup atau mati
Aku tidak tahu apakah aku ada atau tidak
Aku hanya tahu satu hal
Bahwa aku selalu mengingat-Mu
- Fikr: Fikr adalah meditasi atau renungan yang mendalam tentang ayat-ayat Allah, ciptaan-Nya, dan hakikat diri sendiri. Fikr dapat meningkatkan keimanan, keilmuan, dan kesadaran akan kebesaran Allah. Rumi menulis:
Aku melihat dunia ini sebagai sebuah buku