Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qin Shi Huang: Kaisar Pertama China Pendiri Dinasti Qin

25 September 2023   07:00 Diperbarui: 25 September 2023   07:16 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.historyofinformation.com/images/qin_shi_huang.jpg

- Ia membangun jaringan jalan raya, kanal, dan istana untuk menghubungkan dan memperindah wilayahnya. Ia juga mengembangkan irigasi dan pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan rakyatnya.

- Ia memulai pembangunan Tembok Besar China, sebuah proyek fortifikasi besar-besaran yang bertujuan untuk melindungi China dari serangan musuh dari utara. Tembok Besar ini terdiri dari ribuan kilometer tembok, menara, dan parit yang dibangun di sepanjang perbatasan utara China.

- Qin Shi Huang dimakamkan di sebuah mausoleum raksasa yang berisi tentara terakota yang terdiri dari ribuan prajurit, kuda, dan kereta perang yang berukuran sama dengan aslinya. Mausoleum ini baru ditemukan pada tahun 1974 oleh sekelompok petani di dekat kota Xi'an. Ada legenda bahwa tentara terakota ini dikutuk untuk menjaga makam kaisar dari para penjarah.

- Qin Shi Huang sangat takut mati dan mencari ramuan keabadian sepanjang hidupnya. Ia bahkan mengirim seorang penyihir bernama Xu Fu ke Pulau Penglai, tempat tinggal delapan makhluk abadi, untuk mendapatkan ramuan hidup abadi. Xu Fu tidak pernah kembali, dan ada dugaan bahwa ia mencapai Jepang dan menjadi pendiri budaya Jomon.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun