Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalur Sutra: Jalur Perdagangan Dunia yang Menghubungkan Timur dan Barat

24 September 2023   07:00 Diperbarui: 24 September 2023   07:11 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalur Sutera adalah salah satu jalur perdagangan dunia yang paling berpengaruh dalam sejarah. Jalur ini menghubungkan antara Eropa, Timur Tengah, dan Asia, terutama China, yang merupakan produsen utama sutera pada masa itu. 

Jalur Sutera tidak hanya memperdagangkan barang-barang berharga, seperti sutera, keramik, dan rempah-rempah, tetapi juga memperkaya budaya, agama, dan ilmu pengetahuan di berbagai wilayah yang dilewatinya.

Sejarah Jalur Sutera

Jalur Sutera mulai berkembang sejak zaman Dinasti Han (206 SM - 220 M) di China, ketika Kaisar Wudi mengirimkan utusan bernama Zhang Qian ke Asia Tengah untuk mencari sekutu melawan suku nomaden Xiongnu yang sering menyerang China. Zhang Qian kembali dengan membawa informasi tentang negeri-negeri di seberang gurun Taklamakan dan pegunungan Pamir, serta membawa barang-barang eksotis, seperti kuda, anggur, dan sutra.

Sutra adalah kain halus yang dibuat dari benang hasil ulat sutra. Sutra sangat diminati oleh bangsa-bangsa di dunia Barat, karena keindahan, kelembutan, dan kemewahannya. Sutra juga menjadi simbol status sosial bagi para bangsawan dan kaisar. Karena itu, permintaan akan sutra terus meningkat, dan pedagang-pedagang China mulai menjualnya ke berbagai negeri melalui jalur darat dan laut.

Jalur Sutera terbagi menjadi dua rute utama, yaitu rute utara dan rute selatan. Rute utara melewati Bulgar-Kipchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia. Rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara.

Jalur Sutera mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-13 dan ke-14 Masehi, ketika Dinasti Yuan (1271 - 1368 M) di China dibawah pimpinan Kubilai Khan membuka hubungan dagang dengan dunia Barat. 

Salah satu tokoh yang terkenal karena perjalanannya di Jalur Sutera adalah Marco Polo, seorang pedagang dan penjelajah asal Italia yang mengunjungi China pada tahun 1271 - 1295 M. Dia menulis tentang pengalamannya di buku The Travels of Marco Polo, yang menjadi sumber informasi penting tentang kebudayaan dan peradaban Asia pada masa itu.

Pengaruh Jalur Sutera

Jalur Sutera tidak hanya menjadi jalur perdagangan, tetapi juga menjadi jalur pertukaran budaya, agama, dan ilmu pengetahuan antara Timur dan Barat. Berbagai macam barang-barang, ide-ide, seni-seni, bahasa-bahasa, teknologi-teknologi, dan keyakinan-keyakinan berpindah tangan dan bercampur-baur di sepanjang jalur ini.

Salah satu pengaruh terbesar Jalur Sutera adalah penyebaran agama-agama dunia, seperti Buddha, Hindu, Zoroaster, Kristen, Islam, Manikeisme, Nestorianisme, dan lain-lain. Agama-agama ini menemukan pengikut-pengikut baru di berbagai wilayah yang dilewati oleh Jalur Sutera, dan juga saling berinteraksi dan beradaptasi dengan kebudayaan setempat.

Jalur Sutera juga menjadi sarana penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi antara Timur dan Barat. Beberapa contoh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipengaruhi oleh Jalur Sutera adalah:

- Matematika: angka nol, angka Arab, sistem desimal, aljabar, trigonometri, dan geometri berasal dari India dan Timur Tengah, dan kemudian diperkenalkan ke Eropa melalui Jalur Sutera.

- Astronomi: pengetahuan tentang bintang-bintang, planet-planet, gerhana, kalender, dan navigasi berasal dari China, India, dan Timur Tengah, dan kemudian dipelajari oleh para astronom Eropa melalui Jalur Sutera.

- Kedokteran: pengetahuan tentang obat-obatan, penyakit-penyakit, operasi, anestesi, dan akupuntur berasal dari China, India, dan Timur Tengah, dan kemudian dipraktikkan oleh para dokter Eropa melalui Jalur Sutera.

- Teknologi: penemuan-penemuan seperti kertas, tinta, kompas, bubuk mesiu, kembang api, meriam, cetak blok, dan cetak huruf berasal dari China, dan kemudian disebarkan ke Eropa melalui Jalur Sutera.

Jalur Sutera dan Perdagangan Indonesia

Indonesia juga memiliki peran penting dalam Jalur Sutera, terutama sebagai penghasil rempah-rempah yang sangat dicari oleh dunia Barat. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, lada, kayu manis, jahe, kunyit, dan lain-lain merupakan komoditas yang sangat berharga pada masa itu. Rempah-rempah digunakan sebagai bumbu masak, obat-obatan, pewangi ruangan, pengawet makanan, dan bahkan sebagai alat pembayaran.

Indonesia terhubung dengan Jalur Sutera melalui jalur laut yang disebut Jalur Rempah. Jalur ini menghubungkan antara Nusantara dengan India, Timur Tengah, dan Eropa. Pedagang-pedagang dari berbagai bangsa datang ke Nusantara untuk membeli rempah-rempah dengan harga murah dari para penguasa setempat. Kemudian mereka menjualnya dengan harga tinggi di pasar-pasar dunia.

Perdagangan rempah-rempah melalui Jalur Rempah membawa pengaruh besar bagi Indonesia. Salah satunya adalah masuknya agama-agama dunia ke Nusantara. Agama Hindu dan Buddha datang dari India sekitar abad ke-4 Masehi. Agama Islam datang dari Timur Tengah sekitar abad ke-13 Masehi. Agama Kristen datang dari Eropa sekitar abad ke-16 Masehi.

Perdagangan rempah-rempah juga menarik minat bangsa-bangsa Eropa untuk menjajah Nusantara. Bangsa Portugis datang pertama kali pada tahun 1511 Masehi. Mereka menguasai Malaka dan beberapa pulau di Indonesia Timur. Kemudian bangsa Belanda datang pada tahun 1596 Masehi. Mereka mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada tahun 1602 Masehi. VOC menjadi perusahaan dagang yang sangat kuat dan menguasai hampir seluruh perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Jalur Sutera adalah jalur perdagangan dunia yang memiliki dampak besar bagi perkembangan peradaban manusia. Jalur ini menghubungkan antara Timur dan Barat dalam hal perdagangan, budaya, agama, dan ilmu pengetahuan. Jalur ini juga mempengaruhi sejarah Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah yang sangat diminati oleh dunia Barat.

Demikian artikel yang saya buat tentang jalur sutera dan perdagangan jalur sutera. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca artikel ini. Sebarkan kebaikan kepada sesama dan sampai jumpa di artikel lainnya.

Sumber :

Indonesia.go.id Jalur Sutera Abad 21, Apa Untungnya?, https://www.indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/jalur-sutera-abad-21-apa-untungnya

Jalur Sutera: Sejarah dan Posisi Indonesia (kompas.com),  https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/140000869/jalur-sutera-sejarah-dan-posisi-indonesia

Jalur Sutra - Jalur Perdagangan Dunia Internasional (zenius.net), https://www.zenius.net/blog/jalur-sutra .

Jelaskan arti jalur sutera! (ruangguru.com), https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-arti-jalur-sutera-_QU-P7T10TU2

Jalur Sutera, Jalur Bersejarah yang Menghubungkan Dunia (ruangbahasa.com), https://blog.ruangbahasa.com/jalur-sutera-jalur-bersejarah-yang-menghubungkan-dunia.

History of Silk Road: How ancient China opened trade with the West - YouTube., https://www.youtube.com/watch?v=aGG0kgVqhWY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun