Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Invasi Mongol ke Asia Tenggara: Sejarah dan Dampaknya

15 September 2023   07:00 Diperbarui: 15 September 2023   07:05 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://asset.kompas.com/crops/UTu4Y9rPZvZZiSq1j_cZpEG9Qnc=/30x0:949x613/750x500/data/photo/2021/07/15/60f0655c0fbbb.jpg

- Invasi kedua dilakukan pada tahun 1283-1284, ketika pasukan Mongol menyerang Champa (Vietnam Selatan) yang saat itu dikuasai oleh Raja Indrawarman V. Pasukan Mongol berhasil mengepung ibu kota Champa, Vijaya, dan memaksa Indrawarman V menyerah dan membayar upeti kepada Mongol. Namun, setelah pasukan Mongol meninggalkan Champa, Indrawarman V melanggar perjanjiannya dan kembali memberontak.

- Invasi ketiga dilakukan pada tahun 1284-1288, ketika pasukan Mongol menyerang Dai Viet (Vietnam Utara) yang saat itu dikuasai oleh Raja Tran Thai Tong. Pasukan Mongol berhasil menembus pertahanan Dai Viet dan mencapai ibu kota Thang Long (Hanoi). Namun, pasukan Mongol tidak dapat menguasai kota tersebut karena adanya perlawanan sengit dari pasukan dan rakyat Dai Viet. Pasukan Mongol akhirnya mundur dengan keadaan yang hancur dan banyak yang tewas dalam perjalanan pulang.

- Invasi keempat dilakukan pada tahun 1293, ketika pasukan Mongol menyerang Jawa yang saat itu dikuasai oleh Raja Jayakatwang dari Kerajaan Kediri. Pasukan Mongol berhasil mendarat di Tuban dan bersekutu dengan Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara yang terusir dari Singasari. Pasukan Mongol dan Raden Wijaya bersama-sama menyerang Jayakatwang dan berhasil mengalahkannya. Namun, setelah kemenangan tersebut, Raden Wijaya mengkhianati pasukan Mongol dan menyerang mereka dari belakang. Pasukan Mongol terpaksa mundur dari Jawa dengan kehilangan banyak prajurit.

Dampak Invasi Mongol ke Asia Tenggara

Invasi Mongol ke Asia Tenggara memiliki dampak yang beragam bagi negara-negara yang diserang, antara lain:

- Burma mengalami kemunduran dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya akibat invasi Mongol. Kerajaan Pagan runtuh dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan kecil yang saling bertikai. Perdagangan dan pertanian mengalami kemerosotan. Budaya dan agama Buddha juga mengalami penurunan.

- Champa berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari Mongol, meskipun harus membayar upeti secara berkala. Champa juga memperkuat hubungan dengan Dai Viet untuk menghadapi ancaman Mongol. Champa juga mengembangkan budaya dan seni yang khas, seperti arsitektur, patung, keramik, dan sastra.

- Dai Viet berhasil menahan invasi Mongol dengan heroik dan mempertahankan kedaulatannya. Dai Viet juga memperoleh pengalaman dan kepercayaan diri dalam bidang militer. Dai Viet juga mengembangkan budaya dan seni yang dipengaruhi oleh China, seperti kaligrafi, lukisan, musik, dan puisi.

- Jawa mengalami perubahan dinasti akibat invasi Mongol. Kerajaan Singasari digantikan oleh Kerajaan Kediri, yang kemudian digantikan oleh Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Asia Tenggara, yang menguasai sebagian besar wilayah Nusantara. Kerajaan Majapahit juga mengembangkan budaya dan seni yang beragam, seperti arsitektur, patung, wayang, gamelan, dan sastra.

Invasi Mongol ke Asia Tenggara adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah dunia, yang menunjukkan ambisi dan kekuatan bangsa Mongol dalam menaklukkan wilayah-wilayah baru. Invasi ini juga memiliki dampak yang berbeda-beda bagi negara-negara yang diserang, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya. Invasi ini juga menjadi saksi dari keberanian dan ketahanan bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam menghadapi ancaman asing.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun